VIVAnews - Golkar sebagai salah satu partai pemenang Pemilu 2004 merasa telah mendapatkan 'gangguan' dari luar. Maka itu, rapat yang digelar malam ini khusus untuk menjaga soliditas Beringin.
"Sekarang hanya ketemu untuk menyamakan persepsi. Karena kami partai besar yang sering diganggu," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Iskandar Mandji, usai rapat di Kantor Pusat Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu, 26 April 2009.
Rapat ini langsung dipimpin oleh Ketua Umum yang juga calon presiden Partai Golkar, Jusuf Kalla. Rapat yang hanya berlangsung sekitar 10 menit ini juga dihadiri pimpinan Golkar dari berbagai daerah dan jajaran Dewan Pengurus Pusat.
"Rapat ini hanya untuk menjaga soliditas partai. Berpegang pada hasil Rapimnasus, untuk memberi mandat kepada Pak JK untuk menjalin kominikasi berkoalisi dengan partai lain," ujar dia.
Dari beberapa partai itu, Golkar masih menjalin komunikasi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra, Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura, dan Partai Amanat Nasional. "Minggu depan ini mungkin ada keputusan," ujar dia.
Sebelum Rapat Pimpinan Khusus Golkar usai, timbul beberapa faksi di dalam Partai Beringin. Ada kubu yang mendukung Sri Sultan Hamengku Buwono sebagai calon presiden.
Ada pula yang menginginkan Jusuf Kalla maju kembali mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. Faksi lainnya adalah apa yang telah diputuskan dalam Rapat Pimpinan Khusus, yakni Jusuf Kalla maju sendiri sebagai calon presiden.
Saksi Ungkap Kaca Mata SYL Dibeli Pakai ‘Uang Haram’ Kementerian Pertanian
Staf Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian RI, Muhammad Yunus turut dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus korupsi di Kementerian Pertanian RI dengan terdakwa Syahrul
