IHSG Berfluktuasi, Khawatir Bunga Bank Akan Naik

Panel Perdagangan Saham di BEI
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
- Pasar saham di Bursa Efek Indonesia, Rabu 27 Agustus 2014, cenderung bergerak fluktuatif dalam rentang terbatas dan masih berpeluang terkoreksi. Hal itu, menyusul meningkatnya kekhawatiran investor terkait kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate.


"Tetapi, optimisme dari Wall Street dapat membuat IHSG menguat. Indeks diperkirakan bergerak dengan
support
dan
resistance
di level 5.125 dan 5.170," ujar analis First Asia Capital, David Nathanel Sutyanto kepada
VIVAnews
di Jakarta.


David mengungkapkan, pasar mulai mengkhawatirkan rencana Bank Indonesia yang akan menaikkan tingkat bunganya, apabila pemerintah merespons desakan banyak pihak agar menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

PPP Klaim Suara Partai Hilang di Dapil Jatim, Pindah ke Partai Garuda

"Apabila ini dilakukan, maka akan mendorong tekanan inflasi hingga akhir tahun ini. Spekulasi kenaikan bunga ini membuat pasar melepas saham-saham yang sensitif
Mobil Mewah Harvey Moeis Nunggak Pajak Ratusan Juta, Ada yang Pakai Nama PT
interest rate
seperti properti, semen, dan jasa konstruksi, serta perbankan," tuturnya.
Antarasa Buka Cabang di Grand Kota Bintang, Sajikan Menu Nusantara Unggulan


Selain itu, David menyampaikan IHSG pada Selasa, 26 Agustus 2014, gagal
rebound
(berbalik arah menguat), menyusul minimnya insentif positif, baik dari domestik maupun eksternal.


"IHSG kemarin ditutup terkoreksi 38,40 poin, atau 0,74 persen di posisi 5.146,55. Sementara itu, Wall Street tadi malam, melanjutkan tren penguatannya. menyusul keluarnya data ekonomi AS," tambahnya.


Sementara itu, David melanjutkan, indeks utama bursa saham Asia kemarin umumnya ditutup di teritori negatif, akibat pasar lebih memilih menunggu hasil pertemuan antara Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengatasi krisis Rusia-Ukraina, ketimbang merespons rencana stimulus Bank Sentral Eropa (ECB).


"Indeks Dow Jones menguat 0,17 persen di level 17.106,70 dan indeks S&P naik 0,11 persen serta ditutup untuk pertama kalinya di posisi 2.000,02," kata dia.


Penguatan itu, kata dia, sebagai respons positif atas data
durable goods orders
yang melonjak 22,6 persen Juli lalu, di atas ekspektasi 7,8 persen dan indeks kepercayaan konsumen Agustus yang naik ke 92,4 dari perkiraan 89,1. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya