Sumber :
- VIVAnews/Rendra Saputra
VIVAnews
- Magnet perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 tak hanya datang dari deretan kendaraan yang dipamerkan para Agen Pemegang Merek (APM). Kehadiran ratusan Sales Promotion Girl (SPG) juga memberikan andil besar karena dinilai ampuh menarik banyak pengunjung di booth-booth yang mereka jaga.
Seperti halnya yang dilakukan seorang SPG sebuah perusahaan rokok ternama, Niki Andini. Dara cantik berusia 23 tahun itu tampak ramah kepada para pengunjung IIMS 2014 dengan pakaian super ketat dan minim.
Mahasiswi semester enam di salah satu universitas di Bogor ini mengaku mendapatkan upah besar untuk setiap harinya, yakni Rp750 ribu. Dengan uang segitu, ia diwajibkan mampu menjual 60 bungkus rokok dan mengambil data dari 120 pengunjung setiap harinya.
Kendati pendapatannya terbilang besar untuk ukuran seorang mahasiswi, Niki mengaku lelah dengan lakon pekerjaan yang dijalaninya. Dengan delapan jam kerja, ia hanya diperkenankan istirahat selama lima menit untuk sekadar meregangkan otot-otot kakinya.
"Capek juga, pegel. Kita dikasih waktu cuma lima menit buat duduk atau makan siang. Tetapi enggak sekali, bisa beberapa kali setiap satu jam sekali," tutur Niki saat berbincang dengan
VIVAnews,
Senin 22 September 2014.
Wanita yang memiliki tinggi badan 168 cm ini mengaku hal itu terus ia lakukan selama delapan jam kerja.
Tak sekadar ‘memamerkan’ kemolekan tubuhnya, untuk mencapai target, ia juga diwajibkan memiliki pengetahuan tentang produk yang ia jajakan. "Tetapi rasa lelah terbayar kok dengan penghasilan itu. Lumayan bisa beli macam-macam," tuturnya.
Baca Juga :
Soal Foto Kopi Pro Israel, Zita Anjani Singgung Boleh Mengingatkan Tapi Tidak Menghakimi
Baca Juga :
Kaum Mendang-mending Jangan Kaget dengan Harga Mobil Listrik BMW i5, Incar Pejabat dan Sultan
"Kalau
digodain
ya kita
godain
balik," ujarnya seraya terkekeh. "Enggak kok, bercanda. Kita sering kok digodain, tetapi semua itu tergantung ke masing-masing personalnya."
Terkait dengan pakaian minim yang ia gunakan, Niki juga mengaku tak risih. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari risiko pekerjaan yang digelutinya. Niki mengaku tak kuasa menolak jika agensi yang merekrutnya kerap menyodorkan pakaian-pakaian yang memamerkan kemolekan tubuhnya.
"Enggak risih sih, tetapi paling kalau ke luar atau meninggalkan booth kita selalu pakai pasmina untuk tutupi badan yang terbuka," tuturnya
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau