Dapat Izin Ekspor, Newmont Panggil Lagi Ribuan Karyawannya

Kegiatan penambangan tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara.
Sumber :
  • VIVAnews/Hadi Suprapto
VIVAnews
- PT. Newmont Nusa Tenggara telah mendapat izin ekspor dari pemerintah. Dengan demikian, kegiatan pengapalan konsentrat tembaga yang diproduksi oleh Newmont dapat segera dilakukan dalam waktu dekat.


Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara, Martiono Hadianto, Senin 22 September 2014, menjelaskan bahwa kegiatan operasi kembali
telah berlangsung sejak awal September, setelah nota kesepahaman dengan Pemerintah Indonesia ditandatangani. Tingkat kegiatan penambangan dan pengolahan yang telah direncanakan juga diperkirakan dicapai pada Oktober.


Menurut Martiono, pemanggilan seluruh karyawan dan kontraktor yang diperlukan untuk menjalankan dan memelihara kegiatan operasi yang normal sedang dilakukan secara bertahap, dan mereka diharuskan mengikuti kembali pelatihan penyegaran keselamatan kerja.


"Bagi lebih dari 8.000 karyawan dan kontraktor di Batu Hijau serta para anggota keluarganya, dimulainya kembali kegiatan operasi tambang Batu Hijau ini merupakan titik tonggak penting dalam memulihkan kembali mata pencahariannya dan mendukung roda ekonomi Kabupaten Sumbawa Barat,” ujar Martiono dalam keterangan tertulis.


LPS Telah Bayarkan Klaim Simpanan Nasabah Rp 237 Miliar hingga 20 April 2024
Martiono mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan atas dukungan dan kesabaran yang telah diberikan selama masa sulit ini. "Kami juga sangat menghargai pemerintah yang senantiasa bekerja sama dengan PT. Newmont Nusa Tenggara dalam menyelesaikan nota kesepahaman dan mengeluarkan izin ekspor,” kata dia.

Survei LPI: Mayoritas Publik Apresiasi Kinerja Kepala BIN

Ia menambahkan, dengan telah ditandatanganinya nota kesepahaman dan diterimanya izin ekspor, Newmont bersedia untuk membayar bea keluar dengan ketentuan tarif yang telah ditetapkan dalam peraturan baru yang dikeluarkan pada Juli 2014.
Nasdem Bidik Ustaz Kondang Das'ad Latif untuk Diusung di Pilkada Makassar 2024


"Menyediakan jaminan keseriusan sebesar US$25 juta sebagai bentuk kesungguhan dalam mendukung pembangunan smelter, membayar royalti sebesar 4 persen untuk tembaga, 3,75 persen untuk emas, dan 3,25 persen untuk perak, serta membayar iuran tetap per hektare," kata Martiono. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya