Wapres: Sumber Ketimpangan Ekonomi Negara Berkembang Lebih Beragam

Keterangan Wapres Boediono Usai Diperiksa KPK
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Geri Aditya
VIVAnews
- Wakil Presiden Boediono memaparkan, bentuk-bentuk ketimpangan ekonomi dan sosial bisa terjadi di negara-negara berkembang, khususnya Indonesia.


Tantangan ketimpangan negara berkembang lebih beragam ketimbang negara maju.


Dalam diskusi Bank Dunia, bertajuk Big ideas, bersama mengatasi kemiskinan dan ketimpangan, di Jakarta, Selasa 23 September 2014, Wapres mengatakan di negara berkembang, sumber ketimpangan banyak terjadi. Sebab, berbagai pihak masih belum taat pada hukum yang berlaku.
KPU Siapkan 8 Tim Kuasa Hukum Hadapi Sengketa Pileg 2024 di MK


Oxford United Pastikan Tiket ke Partai Playoff Menuju Divisi Championship
"Kondisi ini seperti
wild west
Timnas Indonesia 'Gendong' Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23
," ujarnya.

Ada pula, ketimpangan yang muncul karena kepatuhan hukumnya telah berjalan. Namun, belum secara maksimal dapat menekan mengurangi ketimpangan yang ada.


"Pada analisa akhir produk hukum bukan menjadi solusi, karena seringkali dikaitkan dengan politik. Karena itu, obatnya adalah reformasi politik," tambahnya.


Dia mengatakan, apabila ketiga hal tersebut masih belum berpengaruh mengurangi ketimpangan ekonomi, peran pemerintah harus ditingkatkan. Khususnya, melalui kebijakan fiskal yang ditetapkan harus sejalan dengan upaya penurunan ketimpangan yang terjadi.


"Misalnya, ketidaksetaraan dalam mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan harus bisa dihapus melalui kebijakan fiskal," ungkapnya.


Di Indonesia yang notabennya negara berkembang, lanjut Wapres, sumber-sumber ketimpangan lebih beragam ketimbang negara maju. Selain aturan hukum yang berlaku belum maksimal, institusi yang ada juga belum matang. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya