Ontosoroh: Kolaborasi Teater Tari Australia - Indonesia
Minggu, 5 Oktober 2014 - 15:35 WIB
Sumber :
- Istimewa
VIVAlife -
Penari dan koreografer Australia, Ade Suharto bersama vokalis dan komposer Indonesia, Peni Candra Rini, Sabtu malam, 4 Oktober 2014, mempesona penonton di Ubud Writers and Readers Festival dengan penampilannya di Ontosoroh.
Suharto dan Rini sudah bekerja sama selama dua tahun untuk menciptakan Ontosoroh, yang menceritakan mengenai pemimpin pahlawan wanita Nyai Ontosoroh, yang diambil dari karya sastra klasik Indonesia, Bumi Manusia karya dari Pramoedyah Ananta Toer.
Baca Juga :
Susu Ikan Tak Penuhi Asam Amino Esensial dan Harus Ada Gula Tambahan, Sehatkah untuk Anak?
Suharto dan Rini sudah bekerja sama selama dua tahun untuk menciptakan Ontosoroh, yang menceritakan mengenai pemimpin pahlawan wanita Nyai Ontosoroh, yang diambil dari karya sastra klasik Indonesia, Bumi Manusia karya dari Pramoedyah Ananta Toer.
Kolaborasi Australia- Indonesia ini mengekplorasi kekuatan wanita dan perjuangan mencari kebebasan. Suharto dan Rini berbagi pentas dengan beberapa talenta musik terbaik Indonesia, seperti pemain perkusi Plenthe, pemain gamelan Iswanto dan pemain violin Prisba Sebastian.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty gembira mendukung pertunjukan Ontosoroh di Ubud, dan pembuatan kembali karya sastra klasik Indonesia menjadi suatu karya yang dapat dinikmati oleh komunitas sastra internasional.
“Ontosoroh adalah karya visioner yang merefleksikan kolaborasi antara seniman berbakat Australia dan Indonesia yang berarti dan berkesinambungan.”
“Pertunjukan ini telah menerima pengakuan di Australia dan Indonesia, dan saya berharap Ontosoroh akan memperkuat pengertian kebudayaan antara dua negara dan meningkatkan hubungan profesional dan personal antara seniman,” ujarnya.
Pertunjukan Ontosoroh di ARMA Museum tadi malam, didukung Kedutaan Australia Jakarta, sebagai bagian dari Program Seni dan Budaya Kedutaan Australia 2014.
Program Seni dan Budaya 2014 berlangsung dari Maret sampai November, dan meliputi pertunjukan musik, pameran seni rupa, tari, karya sastra, tekstil, olahraga dan seri seminar ilmu sains dan inovasi. Program ini juga meliputi residensi seni dan pertukaran seniman dari kedua negara.
Program Seni dan Budaya 2014, didukung oleh Pemerintah Australia melalui Lembaga Seni Internasional Australia, inisiatif dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kolaborasi Australia- Indonesia ini mengekplorasi kekuatan wanita dan perjuangan mencari kebebasan. Suharto dan Rini berbagi pentas dengan beberapa talenta musik terbaik Indonesia, seperti pemain perkusi Plenthe, pemain gamelan Iswanto dan pemain violin Prisba Sebastian.