Menilik Mutiara Lombok yang Kini Menjelajah Dunia

Mutiara Lombok
Sumber :
  • VIVAnews/Riska Herliafifah
VIVAlife -
Bila Anda memiliki hobi, jangan ragu untuk mengembangkan dan menekuninya lebih serius. Sebab, tak jarang bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. Selain itu, tidak sedikit orang yang sukses dari hobinya. Seperti yang dilakukan Riana Meilia, pemilik Lombok-NTB Pearls.


Bermula dari hobinya mengoleksi mutiara, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat ini melihat pasar yang cukup besar. Lalu, ia mulai mengembangkan bisnis mutiara dari tahun 1999-2000-an.


"Ibu saya mulai usaha dari nol. Awal mulanya emang dari hobi, usahanya berkembang dari mulut ke mulut," cerita Fika Estudiantina, putri Riana Meilia, saat ditemui
VIVAlife
di pameran Perhiasan Mutumanikam di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat 21 November 2014


Lebih lanjut, Fika yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara ini bercerita bahwa koleksi mutiara sang Ibu dulu masih sedikit. Itu pun, disimpan dan gunakan sendiri. Tidak dinyana, lingkungan sekitar Riana tertarik pada koleksi mutiaranya. Hobi pun berkembang jadi bisnis.


Di Depan Putra Mahkota Arab Saudi, Anwar Ibrahim Singgung Konsisten Negara Islam Bela Palestina
Dari sekadar koleksi, Riana mulai mendesain aksesoris berbahan mutiara. Tidak hanya itu, Riana menemukan bahwa mutiara Lombok banyak disukai, bahkan hingga ke mancanegara.

Rahasia Memilih Model Rambut, Tampil Menawan Sesuai Bentuk Wajah

"Karena hobi juga, jadi senang-senang saja. Ibu juga mendesain sendiri sesuai
Anne Avantie, Syanaz Nadya Hingga Anita Gathmir Tidore Bagikan Inspirasi Berkiprah di Bidang Kreatif
mood -nya. Sebagian karena hobi. Desainnya juga unik-unik," ungkap wanita mungil ini.


Mengenai mutiara, Riana hanya mengambil khusus dari NTB, seperti dari Bima, Lombok, dan Sumba. Desainnya pun beragam. Mulai dari kalung, bros, gelang, anting, dan cincin. Dengan desain yang sangat cantik, perhiasan mutiara miliknya dikhususkan untuk wanita berusia 27 tahun ke atas.


Tak hanya dalam negeri, para pecinta perhiasan mutiara milik Riana datang dari mancanegara seperti Eropa, Amerika, dan Tiongkok. Meski begitu, Riana masih belum mau membuka galeri di Jakarta. Ia hanya membuka galeri di tempat asalnya, Lombok, dan lebih menyukai promosi lewat pameran.


Berkat ketekunannya, Riana, yang memusatkan bisnisnya di kawasan Taman Baru, Mataram, Lombok, itu pun memperoleh penghargaan dari berbagai pihak. Seperti pada 2012 dan 2014, ia masuk ke dalam “Indonesia Good Design” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian Indonesia.


Tetapi, penghargaan itu tidak dia simpan sendiri, melainkan ia berikan kepada para pengrajin mutiara di Lombok. "Ibu kalau dapat penghargaan, hadiahnya dikasih ke pengrajin di Lombok. Biar mereka semakin semangat," kata Fika.


Fika menambahkan, soal pengrajin, ibunya khusus mempekerjakan warga asli NTB. Hal itu, karena ia ingin memperkenalkan keaslian dari hasil karya anak NTB, bukan daerah lain. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya