Pendiri Demokrat Dicecar KPK Soal Pinjaman Utang Sutan Bhatoegana

VIVAnews - Pendiri Partai Demokrat, Vance Rumangkang, diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi selama hampir tujuh jam, Jumat malam, 28 November 2014. Dia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dalam penetapan APBNP 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR, dengan tersangka Sutan Bhatoegana.

Usai menjalani pemeriksaan pada sekitar pukul 22.00 WIB, Vance mengaku dicecar penyidik perihal pinjaman uang yang dilakukan oleh Sutan. Vance menyebut bahwa Sutan pernah meminjam uang kepada teman Vance sebesar Rp7,5 Miliar. 

"(Pinjamannya) bulan Februari 2008," kata dia.

Dia mengaku tidak ditanyakan terkait teknis kasus yang menjerat Sutan. Vance menduga bahwa KPK sedang menelusuri sejumlah penerimaan uang ke Sutan. 

"Mungkin lagi dikejar penerimaan uang dan sebagainya, kira-kira begitulah," kata dia.

Terkait pinjaman uang yang dilakukan Sutan, Vance mengungkapkan bahwa Sutan meminjam uang kepada temannya, seorang pengusaha pemilik Tomang Plaza bernama Bahtiar Salim. Namun dia mengaku tidak mengetahui detail pinjam-meminjam itu. Dia menyebut hanya mengenalkan Sutan kepada temannya itu. 

"Saya kenalkan, teknisnya mereka yang atur," ujar dia.

Vance mengungkapkan bahwa dia merasa kecewa bahwa hingga saat ini uang tersebut masih belum dikembalikan oleh Sutan. Menurut dia, Sutan mengaku akan membayar utang tersebut jika rumah miliknya laku dijual.

Namun, Vance menyebut bahwa sudah banyak aset milik Sutan yang disita oleh KPK. "Katanya semuanya sudah disita, mau bilang apa," imbuh dia.

Dia menambahkan, tidak ada jaminan dari Sutan kapan uang tersebut akan dikembalikan, karena pengusaha itu percaya dengan kedekatan antara Vance dengan Sutan. Namun dia menampik ada kompensasi yang diterima pengusaha tersebut dari Sutan terkait pinjaman uang tersebut. Meski pada saat peminjaman itu, Sutan diketahui merupakan anggota DPR.

"Nggak ada, hanya karena yang punya uang percaya saya, (jadi) dia berikan," kata Vance.