Ilmuwan Kembangkan Elevator ala Willy Wonka

Salah satu adegan Charlie and the Chocolate Factory
Sumber :
  • neatorama
VIVAnews
Wow, Siswa SMP Negeri 255 Jakarta Masuk Nominasi Terbaik Kompetisi Menulis Surat untuk Presiden
- Semua perangkat di masa depan akan mendapatkan perubahan besar-besaran. Termasuk elevator, gerbong pengangkut yang menghubungkan lantai-lantai di sebuah gedung bertingkat.

Jadwal Mobil SIM Keliling Jakarta dan Tangsel Minggu 28 April 2024

Pernah melihat film
Brimob Gadungan di NTB Nekat Curi Motor Warga, Begini Modusnya
Charlie and The Chocolate Factory ? Di dalam film tersebut, si pemilik pabrik cokelat, Willy Wonka memiliki elevator yang bisa berjalan horizontal maupun vertikal. Saat ini, sekelompok ilmuwan sedang mengembangkan konsep elevator seperti itu.


Konsep elevator tradisional, yang dipenuhi kabel pengerek dan hanya bisa berjalan vertikal, kini berubah. Elevator yang ditemukan sejak 160 tahun lalu itu kini menghilangkan ketergantungan akan kabel dan lebih memanfaatkan magnet.


Dilansir
Daily Mail
, Selasa 2 Desember 2014, elevator ini dinamakan Multi dan dikembangkan oleh para ilmuwan di ThyssenKrupp. Elevator ini meggunakan
magnetic levitation
atau maglev untuk menarik kabin pengangkut secara horizontal maupun vertikal dengan cepat dan mulus.


Perusahaan asal Jerman itu percaya jika Multi akan mengubah cara manusia berpindah di dalam gedung. Multi juga mampu mengurangi waktu tunggu para penumpang dan kabin yang lebih kecil.


Setiap kabin akan memiliki baling-baling sendiri dengan menggunakan sistem rem (penghenti) multi-level. Perpindahan power juga akan terjadi di sekitar poros kabin.


Sebuah kumparan bermagnet bekerja di sepanjang poros lift dan menarik magnet di luar kabin. Ini memungkinkan kabin berjalan melayang di atas jalur yang disebut Guideway. Tenaga yang ada dipindahkan ke sepanjang kumparan Guideway untuk menarik dan mendorong kabin ke atas atau ke bawah, ke kiri atau ke kanan.


Pola peningkatan dan penurunan kinerja magnetis ini dilakukan untuk mengakomodasi perbedaan polaritas yang dibutuhkan untuk menjaga kabin bergerak dan berjalan di jalur yang telah ditentukan.


Karena, kabin tidak menyentuh jalur (Guideway), gesekan pun terhindari, sehingga kabin bisa berjalan lebih cepat dan mulus, serta mengurangi energi. Teknologi yang memanfaatkan maglev ini juga telah digunakan di Jepang untuk kereta yang bisa berjalan secepat kilat atau 498 kilometer per jam.


Menurut pihak ThyssenKrupp, tinggi gedung ideal untuk instalasi Multi setidaknya harus mencapai 300 meter, meskipun konstruksinya bisa dibuat lebih kecil lagi.


"Desain gedung tidak akan lagi menjadi batasan untuk menciptakan bentuk elevator. Ini memungkinkan gedung apa saja bisa menggunakan Multi, termasuk desain gedung yang unik," ujar
Chief Executive Officer
(CEO) ThyssenKrupp, Andreas Schierenbeck. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya