Sumber :
- Airbus.com
VIVAnews
- Direktur Keuangan Airbus, Harald Wilhelm mengungkapkan bahwa perusahaan pembuat pesawat asal Prancis itu, mungkin akan menghentikan produk pesawat super jumbo A380. Angka penjualan pesawat terbesar di dunia itu disebut sangat buruk.
Dikutip dari laman
Daily Mail
, Sabtu 13 Desember 2014, Wilhelm mengatakan Airbus akan mencapai titik impas untuk A380 pada 2018. Pertama kali digunakan untuk penerbangan komersial pada 2007, A380 telah digunakan beberapa maskapai internasional.
Di antaranya Emirates, Singapore Airllines, Bristish Airways, dan Qantas. Tetapi, masa depan pesawat itu diragukan, setelah turunnya angka penjualan. Pada pernyataannya, Wilhelm menyebut kemungkinan untuk menghentikan produksi.
Untuk saat ini, Airbus masih mendapat pesanan 318 pesawat. Konsumen terbesar adalah Emirates yang telah mengoperasikan 55 unit A380, dan akan menambah 85 unit lagi. Airbus menghadapi sejumlah persoalan terkait dengan A380.
Terutama, tentang harga pesawat yang mahal, serta biaya operasional dan perawatan yang tinggi. Pembelian A380 adalah investasi yang besar, dan hanya ada sedikit rute penerbangan yang cukup ramai, sebagai alasan penggunaan pesawat sebesar A380.
Emirates menjadi sedikit maskapai yang merasakan manfaat A380, dengan tingginya jumlah penumpang yang melalui Dubai. Persoalan lainnya yang mendera Airbus, adalah terkait dengan tingkat keamanan A380.
Pengakuan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Dikalahkan Irak
Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak pada laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024. Shin Tae-yong akui hal ini terjadi dalam timnya.
VIVA.co.id
3 Mei 2024
Baca Juga :