Sumber :
- REUTERS/Dado Ruvic
VIVA.co.id
- Jejaring sosial terbesar di dunia itu memastikan anggotanya tidak akan melihat berita palsu bersEliweran di lini masa mereka. Facebook akan memberikan peringatan kepada penyebar berita
hoax
.
Selama ini lini masa di Facebook kebanyakan diisi oleh postingan dan
link
berita. Namun banyak orang yang susah membedakan mana berita palsu dan mana yang benar. Beberapa berita
hoax
seperti ketika Bill Gates dikabarkan akan memberikan US$5.000 jika foto dirinya dibagikan ke teman, atau aplikasi Talking Angela yang dituduh sebagai jembatan ke pedofilia.
Sebagian besar berita hoax itu memang cukup meresahkan, atau bahkan sebagai penipuan. Di Facebook, rata-rata berita hoax ditujukan untuk menarik klik, tidak heran jika link tersebut kemudian dijadikan pintu menuju website berisi virus berbahaya.
"Kami telah mendengar dari banyak orang, mereka ingin berita-berita hoax atau berita yang tidak benar, berkurang penyebarannya di platform ini. Kami pun memperbaharui lini masa pengguna dengan memberikan label terhadap berita yang dianggap
hoax
," ujar teknisi software Facebook, Erich Owens, seperti dikutip dari
The Guardian
, Kamis 22 Januari 2015.
Baca Juga :
Facebook Siapkan Layanan Musik Streaming?
Baca Juga :
Ini Langkah Facebook Berkompetisi dengan Youtube
Baca Juga :
Ini Cara Pengguna Facebook Protes Kebijakan Gay
Facebook mengeluarkan fitur ini untuk memperjelas bahwa mereka tidak bisa mengedit berita atau postingan yang masuk. Pasalnya Facebook sadar jika mereka hanyalah platform, bukan publisher.
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
Facebook mengeluarkan fitur ini untuk memperjelas bahwa mereka tidak bisa mengedit berita atau postingan yang masuk. Pasalnya Facebook sadar jika mereka hanyalah platform, bukan publisher.