Harga Minyak Mentah Naik 4,9 Persen

Beberapa sumur minyak
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id -
Harga minyak mentah berjangka berhasil menanjak pada perdagangan semalam menyusul pemotongan anggaran belanja perusahaan dan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).


Minyak mentah AS (West Texas Intermediate) ditutup menguat US$2,37 atau 4,9 persen. Minyak WTI menetap di level US$51,21 per barel, setelah sempat jatuh lebih dari dua persen pada sesi sebelumnya.


Sementara, kenaikan juga berhasil dicatatkan minyak mentah jenis Brent. Semalam, Brent ditutup menguat US$2 mendekati level US$57 per barel. Brent berhasil memperbaiki performa pada sesi sebelumnya yang sempat turun 3 persen di bawah level US$54 per barel.


Melansir
Reuters
, Jumat 13 Februari 2015, pemimpin perusahaan Shell mengatakan pasokan minyak tidak akan mendongkrak permintaan pasar. Sebab, perusahaan minyak telah memangkas anggaran belanja semenjak harga minyak jatuh.


Perusahaan minyak asal Perancis, Total, semalam juga mengumumkan pemangkasan investasi dan tenaga kerja akibat lemahnya harga minyak.


"Dolar terlihat lemah melawan semua komoditas. Kita melihat aksi jual komoditas, kemarin dan saya pikir itulah alasan harga minyak
rebound
," ujar Michael Hewson, Analis Kepala di CMC Markets.

OPEC Stop Produksi, Harga Minyak Bisa US$50 per Barel

Baca juga:
Permintaan Bensin Naik, Harga Minyak Menguat


Harapan Produksi Berkurang Pupus, Harga Minyak Jatuh
Anjungan lepas pantai

2024, Blok Masela Siap Produksi?

Pemerintah bentuk tim khusus demi mempercepat produksi Blok Masela.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016