Akhir Tahun, Harga Minyak Diprediksi US$100 per Barel

Kilang minyak China di Lanzhou, provinsi Gansu
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVA.co.id - Harga minyak semakin menguat pada sesi perdagangan Jumat di bursa komoditas global. Analis meyakini bahwa harga minyak akan terus mendaki dalam beberapa bulan mendatang.

Seperti diberitakan CNBC, Jumat 13 Februari 2015, harga minyak mentah AS naik hampir US$1 ke level perdagangan lebih dari US$52 per barel. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret dibuka pada level US$59 per barel dan langsung melonjak di atas US$60 per barel. Ini pertama kalinya tahun ini harga Brent tembus US$60 per barel.

Sepanjang pekan ini, kentungan telah diraih di pasar minyak sekitar 4 persen. Para ahli minyak masih mengharapkan ada lompatan besar lagi di depan, ada optimisme bahwa harga bisa mencapai US$100 per barel pada akhir tahun.

"Kabar baiknya adalah bahwa permintaan pasar ditanggapi dengan cukup baik," ujar Amrita Sen, analis dari Energy Aspects.

Menurut Sen, harga minyak diperkirakan bergerak di antara US$40 dan US$50 per barel untuk semester pertama 2015, sebelum naik ke US$70 atau US$80 per barel pada semester kedua tahun ini. (art)

Baca juga:

Harga Minyak AS Alami Kenaikan Tertinggi Selama Maret
 Ladang minyak di California.

Investor Ragukan Produsen, Harga Minyak Kian Murah

Produsen diragukan komitmennya kurangi pasokan global.

img_title
VIVA.co.id
5 April 2016