- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Meski pernah menghentikan produksinya pada 2005 silam, namun pabrikan mobil asal Amerika Serikat, General Motors, tetap berusaha eksis di Indonesia. Caranya adalah dengan menanamkan investasi pembuatan mobil berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV), yakni Chevrolet Spin, pada Juli 2013 lalu.
Sayangnya, usaha ini akhirnya harus kembali kandas, dan memaksa salah satu produsen terbesar mobil itu menutup pabrik mereka yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi. Penghentian produksi ini akan resmi dilakukan pada 1 Juli 2015 mendatang.
Menurut wawancara VIVA.co.id dengan Direktur Komunikasi dan Humas PT General Motors Indonesia, Maria Sidabutar, langkah ini harus dilakukan karena angka penjualan unit tidak sesuai dengan prediksi semula.
"Beberapa faktor utama pabrik ditutup antara lain biaya material yang tinggi. Sebab, sebagian besar komponen masih diimpor, ditambah harga nilai tukar rupiah belakangan yang memburuk. Selain itu, pasokan lokal untuk Spin masih sangat terbatas," ujar Maria.
Namun, meski beberapa bulan lagi akan berhenti memproduksi mobil, PT General Motors Indonesia akan tetap menjalankan kegiatan seperti biasanya. Artinya, dengan waktu yang tersisa, mereka akan terus membuat Chevrolet Spin, yang jumlahnya diperkirakan mencapai tiga ribu unit, hingga akhir Juni 2015.
Mengenai reaksi sentimen masyarakat terhadap berita penutupan ini, Maria mengatakan masih akan terus berkoordinasi dengan pihak pusat. Mereka belum bisa memastikan, apakah stok yang tersisa nantinya akan dijual dengan harga normal, atau akan ada diskon besar-besaran.
Menurut Maria, saat ini pihaknya masih berkonsentrasi pada penyelesaian masalah administrasi dan penguatan sisi purna jual. Jadi, meski opsi 'banting harga' masih terbuka, namun mereka belum akan membahasnya dalam waktu dekat.
Kepala Desain Mobil General Motors Resmi Pensiun
Ia akan digantikan Michael Simcoe.
