Pemerintah Prediksi Produksi Minyak RI Anjlok pada 2019

Ladang Minyak di Jambi
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Produksi minyak Indonesia diperkirakan turun menjadi 500 ribu barel per hari pada 2019. Hal ini akan memengaruhi dana bagi hasil eksplorasi minyak ke daerah.

Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan, Askolani, Rabu 8 April 2015, mengungkapkan perkiraan peningkatan produksi minyak dua tahun ke depan hanya terjadi sementara.

"Realisasi produksi minyak 2014, sebesar 794 ribu barel. Tahun ini naik 825 ribu barel, meningkat karena produksi Cepu," ujarnya, di gedung DPD.

Dia menjelaskan, prediksi anjloknya produksi minyak merupakan hasil kajian yang di lakukan SKK Migas. Dengan demikian, dalam periode tersebut Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) migas juga ikut anjlok.

"Artinya, penerimaan minyak akan turun ke depan. Dampaknya, bagi hasil ke pemda-pemda akan mengalami penurunan," tambahnya.

Untuk itu, menurut dia, perlu komitmen daerah dalam mendorong penerimaan pajak, khususnya di daerah, sehingga dapat mensubsitusi berkurangnya penerimaan dari produksi minyak.

"Kalau tidak tercapai, peningkatan pembangunan tidak bisa terwujud. Sebab, bagaimana mau belanja, kalau pajak tidak masuk," ungkapnya.

Selain itu, kata Askolani, kenaikan transfer daerah juga ditentukan oleh realisasi penerimaan pajak.

Untuk itu, baik pemerintah pusat maupun daerah harus bahu membahu untuk memastikan target pajak yang ditetapkan dapat terwujud. "Karena itu, dibutuhkan komitmen DPD," ujarnya. (asp)

Laba Bersih Elnusa Merosot 25,6 Persen



![vivamore="Baca Juga :"]

Kembangkan Gas Bumi di Jatim, PGN Klaim Hemat Rp2,06 Triliun

Lifting Minyak RAPBN 2016 Disepakati 800 ribu-830 ribu Bph
[/vivamore]
Rig Minyak.

Realisasi Lifting Migas Triwulan Pertama Lampaui Target APBN

Realisasi lifting minyak mencapai 100,6 persen dari APBN.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2016