- REUTERS/Jean Revillard/Handout via Reuters
Perjalanan sejauh 1190 Km itu ditempuh lebih dari 15 jam. Menurut laporan Daily Mail, Rabu 22 April 2015, pesawat Swedia itu mendarat mulus di Nanjing, kota timur laut di Tiongok pada pukul 23.30 waktu setempat.
"Penerbangan hari ini seperti sebuah keajaiban, karena cuaca kemarin buruk dan akan buruk juga besok," tulis pilot pesawat, Bertrand Piccard dalam akun Twitternya.
Ia bersyukur pesawat bisa mendarat di Nanjing dengan aman. Melalui Twitternya, Piccard mengakui penerbangan antara Chongqing ke Nanjing adalah penerbangan yang lebih sulit.
Menariknya selama terbang menuju Nanjing, Piccard menyempatkan berfoto selfie dengan tongsis.
Sesuai jadwal, usai mendarat di Nanjing, pesawat Solar Impulse 2 akan bertahan selama 10 hari. Waktu istirahat itu dimanfaatkan untuk persiapan penerbangan ketujuh yang sangat berat, melintasi Samudera Pasifik untuk menuju Hawaii, AS.
Untuk melalui tahapan berat itu, pesawat akan terbang selama lima hari lima malam tanpa berhenti. Untuk itu kondisi pesawat harus dicek dan dipastikan prima.
Flying at 14'000 feet above China today. Enjoying the flight after many weeks of uncertainties! pic.twitter.com/WKY7469bxR
— Bertrand PICCARD (@bertrandpiccard) 21 April 2015
Sebab jika tidak, tim sudah menyiapkan skenario terburuk. Misalnya ada sesuatu terjadi pada pesawat, tim sudah mempersiapkanya. Pilot telah dilatih untuk bisa bertahan di samudera dan menunggu tim penyelamat datang.
First use of a Chinese selfie stick in a #solar airplane, how great! pic.twitter.com/SnOapwiX8A
— Bertrand PICCARD (@bertrandpiccard) 21 April 2015
Today’s flight was like a miracle, because the weather was bad yesterday and will be bad tomorrow pic.twitter.com/GXSwyZG2vZ
— Bertrand PICCARD (@bertrandpiccard) 21 April 2015