Sumber :
- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id
- Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah, pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu, 29 April 2015. IHSG kembali terkoreksi tajam 136,59 poin atau 2,61 persen menjadi 5.105,56.
Pengamat ekonomi Lana Soelistyaningsih menyebut, level ini sudah menganggu secara psikologis. Pasalnya, salah satu kekhawatiran yang umum adalah, dengan melihat kinerja emiten yang turun.
"Emiten yang basisnya konsumsi, Unilever, Astra, mandiri di bawah ekspektasi. Penjualan otomotif semen dan lain-lain sudah turun sejak Januari," ujarnya ditemui di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu.
Menurutnya, dorongan perekonomian berasal dari konsumsi dan ekspor yang terus menurun. Sekalipun impor turun, namun terjadi surplus. Jadi investasi di produksi turun, ada indikasi permintaan masyarakat juga turun. Dengan demikian pemerintah harus mendorong perekonomian.
"Yang dorong ekonomi ya pemerintah. Pemerintah sendiri keuangannya kok tak meyakinkan. Selama tak ada konfirmasi ya tunggu 5 Mei data PE. Kelihatannya data untuk impor kan ada musim Juni-Juli, Lebaran. Biasanya 3 bulan sebelum Juni, ada kenaikan. Kalau data BPS, impor bahan baku gak naik rasanya gak bisa berhatap banyak PE kuartal 2," tuturnya.
Baca Juga :
IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas Hari Ini
Baca Juga :
Bom Sarinah Guncang IHSG, Kata Dirut BEI
Adapun aktivitas pemodal asing tampak masih berada di posisi jual. Tercatat penjualan bersih asing mencapai Rp1,72 triliun.
Halaman Selanjutnya
Adapun aktivitas pemodal asing tampak masih berada di posisi jual. Tercatat penjualan bersih asing mencapai Rp1,72 triliun.