- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - PT Bank Mega Tbk membagikan dividen kepada pemegang saham senilai Rp100 miliar atau Rp14,36 per saham. Jumlah itu setara 16,7 persen dari laba bersih tahun buku 2014.
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, di kantornya, Kamis 7 Mei 2015, mengatakan, "Pembagian dividen telah disetujui pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)".
Adapun, perbankan berkode emiten MEGA ini pada akhir 2014 membukukan laba bersih Rp599,23 miliar. Laba ini naik 14,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp524,78 miliar.
Sementara itu, laba bersih per saham dasar meningkat menjadi Rp85 dari tahun sebelumnya Rp75.
Pada akhir 2014, pendapatan bunga bersih tercatat Rp2,44 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp2,26 triliun. Pendapatan bunga dalam rupiah menjadi kontributor terbesar, yakni Rp5,35 triliun dari sebelumnya Rp4,16 triliun.
Selanjutnya, laba operasional Bank Mega pada tahun lalu mencapai Rp643,01 miliar dari sebelumnya Rp594,13 miliar. Laba tahun berjalan sebelum pajak sebesar Rp697,98 miliar dari Rp632,55 miliar.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) per akhir tahun lalu mencapai Rp51,12 triliun, lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp52,46 triliun. Sementara itu, kredit yang disalurkan Bank Mega mencapai Rp33,67 triliun, atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya Rp30,17 triliun.
Hingga 31 Desember 2014, bank yang dimiliki Chairul Tanjung, mantan menteri koordinator bidang perekonomian masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu ini memiliki total aset mencapai Rp64,71 triliun dari tahun sebelumnya Rp46,5 triliun.
Liabilitas sebesar Rp59,75 triliun, turun dari Rp60,39 triliun dan ekuitas Rp6,95 triliun dari Rp6,11 triliun. (art)
'OJK Harusnya Bisa Tindak Lanjuti Uang Nasabah yang Hilang'
Sebagai regulator di industri jasa keuangan OJK punya kewenangan.
