Ekspor Arab Meningkat, Harga Minyak Merambat Turun

Ilustrasi rig minyak lepas pantai
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Harga minyak dunia anjlok lebih dari tiga persen pada perdagangan Selasa waktu AS atau Rabu pagi WIB. Produsen minyak Amerika Serikat (AS) memperpanjang kerugiannya untuk kelima kali berturut-turut, karena penguatan dolar AS dan kelebihan pasokan dunia setelah Arab Saudi meningkatkan ekspornya. 

Dikutip dari Reuters, Rabu 20 Mei 2015, harga minyak Brent turun US$2,25 menjadi US$64,02 per barel untuk pengiriman Juni. Sementara itu, harga minyak mentah AS jenis Light Sweet turun US$2,17 ke level US$57,26 per barel. 

Goldman Sachs dalam kajian keduanya pekan ini memprediksi, harga minyak AS akan jatuh ke level US$45 per barel pada Oktober. Di samping karena pasokan AS, ekspor minyak mentah Arab Saudi mencapai tingkat tertinggi dalam hampir satu dekade pada Maret lalu, sehingga melebihi kebutuhan dunia.

Analis mengatakan, investor khawatir atas risiko pasokan minyak Timur Tengah, dampak pertempuran di Irak, di mana milisi Syiah telah dikerahkan untuk memerangi militan Negara Islam Irak dan Suriah yang merebut kota Ramadi. 
Harga dan Cadangan Minyak Dunia Naik

"Kekhawatiran tersebut berlebihan, dalam kenyataannya, pasokan minyak dari kawasan itu terus tumbuh," kata Carsten Fritsch, analis di Commerzbank.
OPEC Stop Produksi, Harga Minyak Bisa US$50 per Barel
Anjungan lepas pantai

2024, Blok Masela Siap Produksi?

Pemerintah bentuk tim khusus demi mempercepat produksi Blok Masela.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016