Laporan dari Singapura

Ini Suporter Paling Nyentrik di SEA Games 2015

Suporter Paling Nyentrik di SEA Games 2015
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Permana
VIVA.co.id
Ketahuan Berjudi, Kento Momota Terancam Gagal ke Olimpiade
- Berbagai aksi menarik ditunjukkan oleh suporter dari berbagai negara untuk mendukung tim kesayangan masing-masing berlaga di SEA Games 2015. Namun, ada satu suporter yang aksinya bisa menyita perhatian dari berbagai kalangan, baik masyarakat umum maupun jurnalis. Suporter dari manakah?

Mengintip Lucunya Gaya Rambut Baru Mike Tyson

Pria paruh baya ini berasal dari Thailand dan biasa dipanggil Mr Thai, dia datang ke Singapura sejak 2 Juni 2015 lalu. Penampilan Mr Thai memang sangat nyentrik dengan menggunakan kostum bermotif batik ditambah sebuah mahkota khas kerajaan Thailand.
Baru Cerai dari Model Seksi, Pembalap F1 Gaet Eks Gadis Ring


Di pinggangnya, ada selendang berwarna pink dan penampilan Mr Thai semakin nyentrik karena ternyata dia memakai cincin batu akik di jari manis kirinya. Kostum yang dipakai Mr Thai juga mengalami sedikit modifikasi, seperti pada mahkotanya ada bendera kecil Thailand dan Singapura.


"Ini sebagai representasi saya membela Thailand dan penghormatan kepada Singapura sebagai tuan rumah," kata pria yang bernama asli Khamtong Dakdae, kepada VIVA.co.id, di OCBC Arena, Singapura, Minggu 14 Juni 2015.


"Kostum ini bermakna bahwa saya bangga sebagai warga negara Thailand. Saya tak malu berpakaian seperti ini demi mendukung timnas bertanding," ia menambahkan.


Sudah berpakaian nyentrik, ulahnya juga tak kalah menggelikan. Khamtong kerap menjadi pemimpin suporter Thailand dalam menyerukan yel-yel saat setiap timnasnya berlaga di SEA Games.


Atas aksinya ini, dia sering dimintai berfoto bersama. Tak cuma pengunjung, wartawan yang hadir meliput SEA Games 2015 pun juga banyak yang berfoto dengannya.


"Saya selalu datang ke semua cabang olahraga yang dipertandingkan di Singapore Sports Hub. Ada beberapa pertandingan yang digelar di luar, seperti pencak silat, taekwondo, dan lainnya. Nah, yang itu saya tidak datangi karena jaraknya terlalu jauh," tutur Khamtong.


Khamtong rela menghabiskan uang dalam jumlah besar demi misinya mendukung para pahlawan olahraga Negeri Gajah Putih. Dia tak peduli berapa biaya yang dikeluarkannya untuk datang ke Singapura.


"Saya tinggal di hotel sama teman. Transportasi ke sini juga tidak murah. Tapi, saya tak mau menghitung-hitung berapa biaya yang dikeluarkan. Ini kan buat negara saya," ujar Khamtong.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya