- REUTERS
VIVA.co.id - Pebulutangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota kini terancam gagal tampil di Olimpiade Rio Agustus mendatang. Sebabnya, pemain 21 tahun itu baru saja diketahui terlibat dalam praktik judi ilegal bersama rekan senegaranya sesama tunggal putra, Kenichi Tago.
Dalam konferensi pers yang digelar Jumat, 8 April 2016 di Tokyo, Jepang, Momota mengungkapkan perasaan pada media. "Saya telah mengkhianati mereka semua dan saya sangat, sangat menyesal," ungkap Momota dengan tertunduk malu, seperti yang dilansir Reuters.
Hal senada juga disampaikan Kenichi Tago, yang merasa telah sangat bersalah dengan mengajak Momota ikut dalam prilaku buruknya itu. Seperti yang telah diketahui, di Jepang praktik perjudian ilegal merupakan tindak kriminal yang dapat berujung pada hukuman penjara.
"Meskipun saya tahu ia (Momota) sedang mempersiapkan untuk Olimpiade, tapi saya mengajak Momota," jelas Tago yang mengakui bahwa semua hal ini merupakan kesalahan dari dirinya seorang.
Air mata Tago mengalir di wajahnya, Tago pun menambahkan, "Saya tidak peduli hukuman apa yang saya akan dapatkan, bahkan jika saya tidak pernah bisa bermain bulutangkis lagi. Tapi saya hanya berharap adalah bahwa Anda memberikan Momota kesempatan lain.”
Dalam sebuah penelusuran, disebutkan bahwa Tago telah pergi ke kasino ilegal sekitar 60 kali dalam rentang waktu dua tahun terakhir, menghabiskan sekitar ¥ 10.000.000 ($ 91.800). Sedangkan Momota diketahui telah enam kali ikut berjudi dengan Tago.
Karier keduanya sebagai pebulutangkis kini tengah di ujung tanduk dengan ancaman hukuman pidana dan sanksi berat dari Federasi Bulutangkis Jepang.
Tantang Lin Dan, Ini Tekad Sony Dwi Kuncoro
Sony memang baru menang 2 kali sepanjang pertemuannya dengan Lin Dan.
