- Shanghaiist
VIVA.co.id - Setelah Beijing memberlakukan larangan merokok yang baru, sejak 1 Juni 2015 lalu, satu dari tiga tempat di mana larangan berlaku, telah melakukan pelanggaran selama pekan pertama.
Dilansir dari Shanghaiist, Selasa, 16 Juni 2015, dengan sedikitnya empat juta orang perokok di Beijing, sangat sulit bagi penegak hukum untuk menangkap semua pelanggar.
Pengawasan memang menjadi persoalan, yang membuat peraturan kerap sulit dijalankan. Namun teknologi informasi telah menciptakan situasi baru, di mana orang pun sulit menjaga rahasia.
Tidak butuh waktu lama, hingga publik mulai memanfaatkan WeChat, aplikasi pengiriman pesan yang populer di China, untuk menangkap basah para pelanggar larangan merokok.
Pemerintah kota Beijing juga membuat akun publik khusus, di mana para pengguna dapat mengunggah foto-foto perokok, sekaligus menandai lokasi mereka dengan koordinat satelit.
Jadi teknologi sebenarnya mempermudah penegak hukum, untuk menangkap para pelanggar dengan bantuan publik. Biasanya persoalan lain adalah, apakah hukum ditegakkan secara serius.
Sial bagi para pelanggar peraturan di Beijing, karena tidak seperti di negara lain seperti Indonesia, China di masa pemerintahan Presiden Xi Jinping sangat serius dalam penegakan hukum.
Masuk Zona Bahaya Ketika Liburan, Tekan Tombol Ini
"Aplikasi ini tidak akan bisa membantu jika baterai ponsel mati."
