Bank J Trust: Jangan Libatkan Kami Dalam Skandal Century

Pansus Century
Sumber :
VIVA.co.id
- Bank J Trust Indonesia tak ingin lagi dilibatkan dalam perkara skandal Bank Century. Pasalnya 99 persen saham dibeli dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) oleh investor dari Jepang sehingga Bank J Trust Indonesia tidak memiliki hubungan lagi dengan Bank Century maupun Bank Mutiara.


"Bank Mutiara yang dahulu sahamnya dimiliki LPS kini telah dibeli 99 persen saham telah dibeli oleh  J Trust Co., Ltd salah satu perusahaan yang ada di Jepang," kata Hartono Karyatin, Corporate Secretary PT Bank J Trust Indonesia di Yogyakarta, Rabu 17 Juni 2015.


Ia menjelaskan perubahan nama dari Bank Mutiara ke Bank J Trust Indonesia juga telah disetujui RUPS pada tanggal 30 Maret 2015 dan disetujui pula perubahan nama bank tersebut oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Ditjen Pajak: Transaksi Kartu Kredit Bukan Rahasia Nasabah


Ini Indikator Sebuah Bank Berkategori Sistemik
"Pada tanggal 21 Mei 2015 OJK secara resmi menyetujui perubahan nama dari Bank Mutiara menjadi Bank J Trust Indonesia," ujar dia.

Ini Penghambat Bunga Kredit Bank Belum Bisa Turun

Untuk surat menyurat ataupun administrasi yang lainnya saat tidak lagi menggunakan milik Bank Mutiara namun telah menggunakan Bank J Trust Indonesia. Sedangkan logo juga akan mengalami perubahan namun hingga saat ini belum diberikan persetujuan oleh OJK.


"Saat grand launching Bank J Trust Indonesia pada bulan Agustus mendatang diharapkan logo Bank J Trust Indonesia sudah mendapatkan persetujuan. Kami sudah mengajukan 30 hari yang lalu," tuturnya.


Kuasa hukum Bank J Trust Indonesia, Mahendradatta, mengatakan saat ini Bank Mutiara telah dijual oleh LPS karena sesuai aturan LPS dalam 5 tahun Bank Mutiara harus dijual dan pemenangnya adalah J Trust Co., Ltd maka sama sekali tidak ada hubungannya dengan investor PT Antaboga Deltasekuritas.


"J Trust Co., Ltd membeli dari LPS dan kini sahamnya 99 persen lebih dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan Bank Century ataupun Bank Mutiara," kata Mahendradatta. (ren)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya