Sumber :
- VIVA.co.id/Zulkarnaini
VIVA.co.id
- Senyum Masyitah masih tetap mengembang meski di tengah kesibukannya melayani pesanan. Maklum, perajin peci asal Kecamatan Ule Kareng Banda Aceh ini, sedang mempersiapkan setidaknya 10 ribu peci untuk dijual selama ramadhan.
"Permintaan selalu ada, selain dari Banda Aceh, dari kabupaten/kota di Aceh juga banyak yang order, setiap Bulan Ramadhan tiba selalu banyak permintaan," kata Masyitah, Senin 22 Juni 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Permintaan selalu ada, selain dari Banda Aceh, dari kabupaten/kota di Aceh juga banyak yang order, setiap Bulan Ramadhan tiba selalu banyak permintaan," kata Masyitah, Senin 22 Juni 2015.
Baca Juga :
808 Tewas Saat Mudik
Perajin peci yang sudah menggeluti usahanya sejak 18 tahun silam ini mengaku, selama Ramadhan permintaan peci beragam. Mulai dari motif khas pintu rumah adat Aceh hingga yang tanpa motif. Namun, umumnya memang paling banyak pemesan adalah penggemar peci tanpa motif.
Harga yang peci yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp30-120 ribu per peci sesuai kualitas, motif, dan jenis kain peci tersebut.
Dalam sehari, perempuan berusia 45 tahun ini mengaku, bila omzetnya selama Ramadhan memang melonjak drastis. Tak tanggung, kadang mencapai tiga kali lipat dari bulan normal.
“Kalau bulan puasa kami bisa mendapat Rp20 juta hingga Rp30 juta. Berbeda dengan bulan biasa, karena banyak juga warga yang datang ke sini yang beli peci,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Perajin peci yang sudah menggeluti usahanya sejak 18 tahun silam ini mengaku, selama Ramadhan permintaan peci beragam. Mulai dari motif khas pintu rumah adat Aceh hingga yang tanpa motif. Namun, umumnya memang paling banyak pemesan adalah penggemar peci tanpa motif.
