Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih sulit terlepas dari zona merahnya. Di satu sisi memang menjadi kerugian dari beberapa investor, namun ini juga menjadi peluang bagi sejumlah pihak.
Ketua ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia), Mudjiharno M Sudjono, mengatakan salah satu yang menjadikan pelemahan ini sebagai potensi investasi adalah penyelenggara dana pensiun di Indonesia. Pasalnya, dana pensiun merupakan investasi jangka panjang.
"ADPI menghimbau dalam kondisi seperti ini harus masuk ke pasar, karena dana pensiun itu investasi jangka panjang, sehingga harus di back up jangka panjang juga," ujarnya di Jakarta, Senin, 22 Juni 2015.
Menurutnya, saat ini sebagian besar dana pensiun yang dikelola oleh masing-masing penyelenggara diinvestasikan ke sektor pasar modal, mulai dari saham perusahaan, surat berharga negara dan beberapa produk lainnya.
Mudjiharno juga menghimbau kepada para penyelenggara dana pensiun untuk tidak mengikuti pasar di mana turut menjual hasil investasinya terkait kekhawatiran kerugian yang berkelanjutan.
"Jangan sampai kita itu justru memperkeruh suasana, paling tidak dengan kita kembali masuk pasar tidak mempersulit pemerintah juga," tuturnya.
Mudjiharno menjelaskan, saat ini pasar modal di Indonesia dari sektor domestik didominasi ‎oleh dana-dana investasi dari asuransi dan dana pensiun. Maka dari itu, keputusan para pengelola dana pensiun menjadi hal yang sangat penting.
"Kalau mau tidak ada resiko bisa masuk ke SUN, kita himbau masuk kesitu karena itu resikonya nol," ujar dia. (ren)
Baca Juga :
IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Baca Juga :
IHSG di BEI Rabu Ini Berpotensi Berbalik Menguat
Baca Juga :
Penutupan Sesi I, IHSG Terkoreksi Wajar
Menurutnya, saat ini sebagian besar dana pensiun yang dikelola oleh masing-masing penyelenggara diinvestasikan ke sektor pasar modal, mulai dari saham perusahaan, surat berharga negara dan beberapa produk lainnya.
Mudjiharno juga menghimbau kepada para penyelenggara dana pensiun untuk tidak mengikuti pasar di mana turut menjual hasil investasinya terkait kekhawatiran kerugian yang berkelanjutan.
"Jangan sampai kita itu justru memperkeruh suasana, paling tidak dengan kita kembali masuk pasar tidak mempersulit pemerintah juga," tuturnya.
Mudjiharno menjelaskan, saat ini pasar modal di Indonesia dari sektor domestik didominasi ‎oleh dana-dana investasi dari asuransi dan dana pensiun. Maka dari itu, keputusan para pengelola dana pensiun menjadi hal yang sangat penting.
"Kalau mau tidak ada resiko bisa masuk ke SUN, kita himbau masuk kesitu karena itu resikonya nol," ujar dia. (ren)
![Pekerja membersihkan kaca di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2015/12/11/353694_ihsg-ditutup-turun-72-69-poin_375_211.jpg 640w, https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2015/12/11/353694_ihsg-ditutup-turun-72-69-poin_375_211.jpg 1920w)
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
IHSG fluktuatif dan turun terus hingga 11,65 poin.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :