Jelang Lebaran, Toko Pakaian Bekas Diserbu Warga

Berburu baju bekas impor
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Lubis
VIVA.co.id
- Penjualan pakaian bekas impor di Manado, Sulawesi Utara, atau lebih sering disebut 'cakar bongkar' (cabo) tetap menjadi primadona dan nyaris tak pernah sepi setiap hari menjelang Idul Fitri.


Buktinya, beberapa toko, seperti yang berada di ruas Jalan Sugiono

atau di sekitar kawasan Jembatan Mahakam, Manado, selalu saja ramai dikunjungi warga.


Tak hanya warga asal Manado saja yang datang berburu pakaian bekas di kawasan ini, warga dari luar daerah pun banyak yang antusias datang membeli pakaian bekas dari berbagai merek terkenal tersebut.


Pantauan
VIVA.co.id
pada Senin 29 Juni 2015, di Toko Raja Cabo dan Toko Istana Cabo penuh pengunjung. Dua toko yang berlokasi di ruas Jalan Sugiono ini kebanyakan menjual pakaian impor asal Korea Selatan.


“Mendekati Idul Fitri kami memang sering berkunjung di toko ini,

lantaran baju-baju bekas dijual murah. Mereknya pun berkelas. Lihat saja ada merek Levis, Adidas, Lee, dan Lea,” ujar Yanti Fitria, seorang pengunjung Toko Raja Cabo.


Pulpen Hingga Sarung Disita KPK dari Gratifikasi Lebaran
Iko, karyawan Toko Istana Cabo, mengatakan kalau di toko tempatnya bekerja, setiap harinya ramai didatangi banyak pengunjung dari berbagai daerah.

Keluar Cipali Antre 3 Km, Tol Cikampek Macet 20 Km

“Apalagi baru-baru ini Toko Istana Cabo banting harga. Rata-rata pakaian yang dijual seharga Rp10 ribu per item. Kondisi ini barangkali mempengaruhi tingginya minat masyarakat untuk datang membeli pakaian-pakaian bekas,” katanya.
Diskon Berakhir, Tarif Tol Cipali Kembali Normal


Kendati diakuinya kehadiran toko-toko garmen di sejumlah pusat

perbelanjaan di Manado belakangan ini tumbuh menjamur, tetapi pasar pakaian bekas impor tetap saja memiliki tempat di mata masyarakat. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya