- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Lebih dari 6,8 juta pemudik diperkirakan akan menjadikan wilayah Jawa Tengah sebagai tujuannya selama libur lebaran 2015. Karena itu dibutuhkan kesiapsiagaan semua pihak untuk memberikan pelayanan maksimal.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta kepada TNI/Polri untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya teror selama pelaksanaan lebaran.
"Saya minta Babinsa dan Kamtibmas siaga. Sebab, keluar masuk pemudik sangat banyak. Fungsi intelijen ini dibutuhkan. Utamanya menghadapi aksi teror," kata Ganjar, Kamis 9 Juli 2015.
Perhatian keamanan saat mudik, menurut Ganjar, penting mengingat limpahan pemudik yang melewati Jateng akan lebih besar dibanding tahun lalu. "Kita siapkan personel full," ujarnya.
"Jangan sampai ada yang membawa bom. Early warning system ini penting dilakukan."
Di Purwakarta, ruas jalan yang biasa menjadi jalur mudik yakni sepanjang jalur Cikopo-Sadang, ruas jalan tengah Sadang-Purwakarta-Subang serta ruas jalan alternatif melalui jalur Purwakarta-Wanayasa-Subang, dipastikan dalam kondisi prima.
"Sudah aman, semua jalan sudah mulus. Kami sudah siapkan dari jauh hari," ujar Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
Truk Dilarang Melintas
Di Sumatera Utara, Satuan Lalu Lintas Polresta Medan menerbitkan larangan untuk truk bermuatan alat berat melintas di sejumlah kawasan di Kota Medan, pada H-3 dan H+3 lebaran. Hal ini untuk memberi ruang kepada pemudik yang ingin pulang ke kampung halamannya.
"Kami akan memberikan peringatan jika ada yang bandel," kata Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol M Hasan, Kamis 9 Juli 2015.
Namun, untuk truk Pertamina akan tetap diizinkan lewat, karena membawa pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Diterangkan Hasan, pihaknya juga akan membantu pengamanan arus mudik. Sebanyak 12 pos pengamanan akan ada di setiap Polsek di Kota Medan. (one)
Jay Ajang Bramena/Purwakarta