Rezeki Itu Tak Seperti Sandal Jepit

Ilustrasi Rezeki
Sumber :
  • http://ibu-zahraa.blogspot.com

VIVA.co.id - Sering terdengar ungkapan rezeki sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Ungkapan itu memang benar adanya, bahwa rezeki yang diperoleh manusia tak tertukar.

Nikmat dan Rezekimu Akan Ditambah Jika Lakukan Ini

Rezeki itu tidak seperti sandal jepit, artinya tidak bakal tertukar. Seperti pengakuan Ibrahim berikut ini. "Aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang maka tenanglah diriku," kata Ibrahim bin Adham.

Rezeki itu pemberian Allah, baik bersifat materi ataupun selain itu. Untuk itu, janganlah penilaian atas rezeki terpusat hanya soal uang. Dianugerahi anak-anak yang lucu dan menggemaskan merupakan rezeki. Banyak orang yang berlimpah harta, namun diuji dengan tidak memiliki anak.

Lebaran 2015, Pendapatan PT KAI Melebihi Target.

Memiliki pasangan yang saleh dan salehah itu juga adalah rezeki. Sebab banyak orang yang berlimpah materi namun tak kunjung menikah. Laki laki yang miskin itu yang tidak punya istri walaupun ia berlimpah harta, begitu juga dengan wanita.

Rezeki itu bukan dicari tapi dijemput, karena setiap manusia sudah ada rezekinya. Banyak atau sedikit rezeki, tergantung cara menjemputnya. Kalau menjemputnya pakai sendok, ya sedikit jadinya, kalau menjemputnya pakai truk tronton, ya bisa banyak. Perlu dingat, Allah menggunakan kata 'Kami' dalam memberikan rezeki, artinya manusia harus terlibat dalam mendapatkan rezeki.

Pengguna KRL Naik 26 Persen Selama Libur Lebaran

Rezeki bayi lebih dekat dari manusia dewasa, bayi dengan modal menangis ia mendapatkannya, adapun manusia dewasa, haruslah berfikir dan berusaha.

Allah menjamin rezeki burung dengan memberikan paruh. Bukti Allah menjamin rezeki manusia, Allah melengkapi manusia dengan anggota tubuh dan kemampuan berfikir.

Shalat adalah energi untuk menjemput rezeki. Karenanya, Allah memerintahkan mencari karunia-Nya, setelah salat ditunaikan. Mereka yang mendapatkan rezeki dengan cara yang haram, sebenarnya telah Allah jamin rezekinya, hanya mereka tidak puas dengan yang halal.

Renungan ini ditulis oleh Ustad Faisal Kunhi, MA (Alumni Ponpes Gontor, Korps Da’i PKPU, pernah bertugas Duta Dai PKPU ke Korea Selatan dan Jepang).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya