VIVAnews - Tim Kampanye Nasional Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto mempertanyakan alasan pengurangan Tempat Pemungutan Suara dalam Pemilihan Presiden nanti. Mega-Prabowo menilai pengurangan itu membuka pintu kecurangan baru.
"Jelas pengurangan TPS dengan alasan administratif perundang-undangan sangat berpotensi mengaburkan pemilih ganda," kata Sekretaris Umum Tim Kampanye Nasional Mega-Prabowo, Fadli Zon, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa 9 Juni 2009.
Pengurangan TPS dari 690 ribu menjadi 450 ribu, menurut Fadli, akan menyulitkan masyarakat menunaikan hak pilihnya. "Kalau itu tetap dilakukan jelas Pilpres ini tidak akan lebih bagus dari Pemilu lalu," kata Fadli yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya itu.
Perubahan Jadwal Kampanye Damai
Mega-Prabowo kembali mengkritik Komisi Pemilihan Umum yang merubah jadwal kampanye damai ke tanggal 10 Juni malam. Mereka menilai KPU tidak independen, sengaja merubah jadwal untuk mengikuti waktu luang salah satu calon presiden.
"Ini bukti keputusan KPU bahwa ada intervensi dari pihak-pihak tertentu yakni menguntungkan pihak incumbent karena menyesuaikan dengan jadwal incumbent," kata Fadli.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Setelah Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan, Uzbekistan akan menjadi lawan dari Kesebelasan Garuda pasca mengalahkan Arab Saudi.
Euforia yang begitu
Temukan cara efektif untuk mengakses situs web yang diblokir di Google Chrome dengan panduan langkah demi langkah kami. Pelajari tentang VPN, proxy, dan ekstensi.
Pemain Uzbekistan Ini Miliki Harga Pasar Lebih Mahal dari Seluruh Pemain Timnas Indonesia U-23
Jabar
14 menit lalu
Ternyata, ada satu pemain Uzbekistan yang bernilai sangat mahal. Pemain yang memperkuat CSKA Moscow ini bahkan lebih tinggi harganya dibanding skuad Indonesia secara kese
Masyarakat bisa mulai datang pada pukul 19.30 WIB, total ada 800 hingga 900 makanan gratis yang disediakan. Untuk menu yang disediakan oleh panitia antara lain mie ayam,
Selengkapnya
Isu Terkini