Sumber :
VIVA.co.id
- Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita pernah menemukan orang kaya yang menekan, abusif, otoritatif dan bersikap dominan. Sebenarnya itu tampak di luar.
Orang kaya bersikap secara naluriah ingin melindungi kekuasaannya. Ada yang bersikap negatif thinking, mungkin di masa lalu banyak yang mengkhianatinya.
Namun, sesungguhnya di antara orang kaya mereka merasa atau memposisikan makan bersama. Artinya, di antara mereka saling memberi makan.
1. Coba perhatikan dalam jamuan bisnis. Anda disuruh memesan makanan. Apa yang Anda pilih? Kesukaan Anda bukan? Salah.
Baca Juga :
Menghemat Uang yang Justru Bikin Boros
Delapan puluh persen memilih pilihan yang sama dengan partner yang dituakan. Ini sikap menghormati pihak lain.
Kita pikir, loh tadi disuruh memilih?
Ya, tapi pilihan mu lemot
2. Ketika makanan datang, kapan saatnya Anda mulai makan? Ada kebiasaan mulai makan setelah pihak yang senior mulai duluan.
Ada juga kebiasaan untuk menunggu dipersilahkan dulu. Bahkan ada yang menunggu disodorkan dulu. Ini menunjukkan sikap submission.
Mengapa?
Di antara orang kaya ada beda kelas. Bukan diukur dari umur, tetapi dari kekayaan. Kelas junior membutuhkan napas biasanya kekurangan dana. Dana ini memang cantik. Semuanya membutuhkannya.
3. Setelah hubungan relationship tercipta, maka seperti hubungan berat sama dipikul sehati dan sedompet. Mereka mencari makan bersama-sama.
Untuk itu, mereka sangat memperhatikan background check masa lalu dan perjalanan track record.
Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen. Buku terbaru MONEY INTELIGENT, Rahasia Kaya Mulai Berbisnis, dan seri Dua Rahasia Kaya Jangan Cintai Uang segera terbit di Gramedia bulan Juli 2015. Untuk memiliki eBook MI3 Money intelligent 3 silakan e-mail ke goenardjoadi@gmail.com.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
2. Ketika makanan datang, kapan saatnya Anda mulai makan? Ada kebiasaan mulai makan setelah pihak yang senior mulai duluan.
