Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Perusahaan teknologi dikabarkan sedang mengembangkan 'layar aman' untuk mengatasi kekhawatiran pengguna ponsel dan tablet. Selama ini, kedua perangkat itu kerap dipersalahkan karena selalu membuat tidak bisa tidur.
Ilmuwan meyakini jika pancaran cahaya biru dari perangkat elektroik itu menjadi penyebab susahnya pengguna untuk tidur di malam hari. Semakin sering pengguna berinteraksi dengan ponselnya di malam hari maka semakin kuat ancaman layar tersebut terhadap kesehatan mata.
Ditambahkan ahli otak, Dr Anne-Marie Chang, layar pada perangkat elektronik memiliki kontribusi yang cukup kuat dalam pola tidur alami seseorang. Hasil penelitian Chang pernah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
"Temuan kami yang paling mengejutkan, para pengguna perangkat akan menjadi lebih lelah dan akan butuh waktu lama untuk bangun di keesokan paginya. Cahaya biru, yang dipancarkan oleh LED berenergi rendah di smartphone, tablet, komputer atau laptop, dikenal sangat berpengaruh mengganggu pola tidur," ujar Chang.
Layar aman yang diperkenalkan IHS sejatinya sudah digunakan oleh beberapa vendor ternama. Mereka memperkenalkannya dalam ajang IFA di Berlin kemarin. Beberapa vendor yang dimaksud adalah Philips, Asus, BenQ dan ViewSonic.
"Kami mengubah frekuensi yang digunakan untuk memancarkan cahaya biru itu, yang awalnya di bawah 450 nanometer (violet) menjadi di atas 460 nanometer (biru langit)," ujar Stefan Sommer dari Philips.
Namun tidak semua ilmuwan setuju dengan pendapat ini. Seorang ophthalmolog dari Prancis mengatakan jika cahaya biru bukanlah penyebab utama, melainkan konsumsi perangkat yang berlebihan menjadi masalahnya. Dia menyarankan agar penggunaan perangkat tidak lebih dari enam jam dalam sehari.
Halaman Selanjutnya
Ditambahkan ahli otak, Dr Anne-Marie Chang, layar pada perangkat elektronik memiliki kontribusi yang cukup kuat dalam pola tidur alami seseorang. Hasil penelitian Chang pernah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.