Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Kontaminasi udara dianggap sudah semakin parah saat ini. Bahkan, ilmuwan memprediksi pada 2050 nanti, sebanyak 6,6 juta orang tiap tahunnya bisa tewas akibat polusi udara yang semakin tidak terkendali.
Hal ini diungkap ilmuwan dalam publikasi penelitiannya di jurnal Nature. Menurut mereka, saat ini saja ada sekitar 3,3 juta orang di seluruh dunia yang tewas tiap tahunnya karena polusi udara. Angka ini diprediksi akan meningkat sebanyak 35 persen, jika tidak ada upaya yang berarti untuk meningkatkan kebersihan udara bumi.
Baca Juga :
Ragam Tanaman Hebat Penangkal Polusi Udara
Menurut Jos, memperhitungkan dampak kesehatan dan kematian dari polusi udara luar ruang dalam skala global bukanlah hal yang mudah. Mayoritas, karena tidak banyak negara yang rutin memonitor kualitas udara di wilayah mereka. Selain itu, partikel racun dalam udara di setiap wilayah juga berbeda-beda, bergantung pada sumbernya.
Hasil penelitian yang dilakukan Jos dan timnya menunjukkan jika India dan China memiliki emisi udara berbahaya yang ditimbulkan dari pemanasan dan dapur. Angka kematiannya juga banyak. Sedangkan di Amerika, dan beberapa negara lain, emisi dihasilkan dari trafik di jalan dan pembangkit listrik.
Di Amerika bagian timur dan Eropa, Rusia, dan Asia Timur, emisi dari pertanian merupakan sumber yang terbesar dan memengaruhi paru-paru warganya. Ini bisa berakibat pada timbulnya penyakit, cacat, sampai kematian.
"Ini menunjukkan betapa semakin berbahayanya polusi udara di bumi dan kita harus meningkatkan kebersihan udara, kemudian menjaganya," kata Jos. (asp)
Halaman Selanjutnya
Menurut Jos, memperhitungkan dampak kesehatan dan kematian dari polusi udara luar ruang dalam skala global bukanlah hal yang mudah. Mayoritas, karena tidak banyak negara yang rutin memonitor kualitas udara di wilayah mereka. Selain itu, partikel racun dalam udara di setiap wilayah juga berbeda-beda, bergantung pada sumbernya.