6,6 Juta Manusia Diklaim Tewas Tiap Tahun Akibat Polusi

Masker Polusi Udara
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Kontaminasi udara dianggap sudah semakin parah saat ini. Bahkan, ilmuwan memprediksi pada 2050 nanti, sebanyak 6,6 juta orang tiap tahunnya bisa tewas akibat polusi udara yang semakin tidak terkendali.


Hal ini diungkap ilmuwan dalam publikasi penelitiannya di jurnal Nature. Menurut mereka, saat ini saja ada sekitar 3,3 juta orang di seluruh dunia yang tewas tiap tahunnya karena polusi udara. Angka ini diprediksi akan meningkat sebanyak 35 persen, jika tidak ada upaya yang berarti untuk meningkatkan kebersihan udara bumi.


"Ini adalah angka yang sangat luar biasa. Bahkan, di beberapa negara, polusi udara menduduki posisi pertama sebagai penyebab kematian tertinggi. Banyak, negara yang menganggap ini sebagai isu utama," ujar Jos Lelieveld dari Max Planck Institute untuk bidang kimia di Jerman, seperti dikutip dari
Ragam Tanaman Hebat Penangkal Polusi Udara
Reuters
, Kamis 17 September 2015.
Waspada, Lima Sumber Polusi Ini Ada di Dalam Rumah


10 Kota Terpolusi di Dunia, India Penyumbang Terbanyak
Diyakini Jos, mayoritas yang terdampak polusi udara adalah negara Asia. Kematian akibat polusi udara mayoritas menimbulkan serangan jantung, stroke, atau penyakit paru-paru yang disebut chronic obstructive pulmonary disease (COPD). Polusi udara juga berkaitan dengan kematian akibat kanker paru-paru dan infeksi pernapasan akut.

Menurut Jos, memperhitungkan dampak kesehatan dan kematian dari polusi udara luar ruang dalam skala global bukanlah hal yang mudah. Mayoritas, karena tidak banyak negara yang rutin memonitor kualitas udara di wilayah mereka. Selain itu, partikel racun dalam udara di setiap wilayah juga berbeda-beda, bergantung pada sumbernya.


Hasil penelitian yang dilakukan Jos dan timnya menunjukkan jika India dan China memiliki emisi udara berbahaya yang ditimbulkan dari pemanasan dan dapur. Angka kematiannya juga banyak. Sedangkan di Amerika, dan beberapa negara lain, emisi dihasilkan dari trafik di jalan dan pembangkit listrik.


Di Amerika bagian timur dan Eropa, Rusia, dan Asia Timur, emisi dari pertanian merupakan sumber yang terbesar dan memengaruhi paru-paru warganya. Ini bisa berakibat pada timbulnya penyakit, cacat, sampai kematian.


"Ini menunjukkan betapa semakin berbahayanya polusi udara di bumi dan kita harus meningkatkan kebersihan udara, kemudian menjaganya," kata Jos. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya