Jangan Sampai Negara Menjadi Sasaran Terakhir Industri Rokok

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
Sumber :
VIVA.co.id
Soal Pilkada Kembali ke DPRD, Ini Kata Ketua MPR
- MPR RI mengadakan pertemuan dengan Ketua Komnas Pengendalian Tembakau Prijo Sidipratomo di gedung Nusantara III lantai 9. Hal ini membahas soal soal kretek sebagai warisan kebudayaan nasional.

Zulkifli Hasan: Posisi Ketua DPR Hak Golkar, Kita Hormati

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bahwa soal merokok harus betul-betul dikendalikan. Menurutnya diseluruh dunia sudah melakukan hal itu karena rokok kalau tidak diatur dengan ketat dan tidak dikendalikan dengan baik sangat merugikan masyarakat.
Ketua Umum PAN Wacanakan Revisi UU Pilkada


“Yang merokok ini masyarakat yang kurang mampu dengan penghasilan rendah. Bayangkan kalau satu bungkus rokok harganya Rp15.000, bisa digantikan beli satu kilo telur, bisa diganti dengan membeli buku,” ujar Zulkifli.


Ia menambahkan, bayangkan jika dana sebesar itu terus menerus dipergunakan untuk membeli rokok. Hal ini dapat membahayakan keluarga dan dirinya. “Ini membahayakan masa depan Indonesia, soal rokok ini harus tegas apalagi soal usia anak-anak,”kata Zulkifli.


Zulkifli mengatakan, saat ini anak-anak mulai merokok, itu sangat membahayakan masa depan generasi Indonesia dan tak terbelikan harganya, ujar politisi dari Fraksi PAN ini.


“Kalau generasi muda kita merokok semua, tentu generasi yg menjadi harapan bangsa akan terganggu. Kita jangan sampai menjadi negara sasaran industri rokok yang terakhir, karena negara-negara sudah sangat ketat,” katanya.


Selain itu, Ketua Komnas Pengendalian Tembakau Prijo Sidipratomo mengatakan bahwa ia  menganjurkan gaya hidup sehat. “RUU kebudayaan, diselipkan pasal kretek dan UU Pertembakauan. Dua pasal ini menyebabkan kemunduran, karena isinya banyak melindungi industri rokok bukan petani tembakau. Siapa dalang dibalik masuknya pasal kretek,” ujarnya.


Menurut Prijo perusahaan rokok semuanya punya asing. Nama-nama asli Indonesia namun yang memetik modalnya pihak asing. “Yang mengusulkan RUU Pertembakauan justru tidak merokok. Mereka melindungi industri asing. Indonesia pertahanan terakhir dan kita dijadikan untuk mengeruk keuntungan,” kata Prijo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya