Canggihnya INA-Donet, Bisa Deteksi Gempa dalam Dua Menit

Sejarah dan sumber Tsunami di Indonesia sejak 1600
Sumber :
VIVA.co.id
1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan
- Deputi Bidang Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Masturyono, menyatakan bahwa teknologi deteksi gempa ala Jepang ini sangat canggih. Teknologi tersebut bisa mendeteksi gempa dan tsunami hanya dalam kurun dua menit.

Gempa Susulan Melanda Jepang, Warga Mengungsi

Indonesia Dance Ocean-Floor Network System for Earthquake and Tsunamis (INA-Donet) dipercaya bisa mendeteksi gempa langsung dari dasar laut. Kondisi ini yang membuatnya memiliki kemampuan deteksi instan, hanya dua menit.
Pemerintah Indonesia Bersimpati atas Gempa Myanmar


"Ini (Donet) akan memperbaiki sistem yang ada, kecepatan menentukan gempanya di mana. Jadi, kalau kami bisa majukan, dari lima menit menjadi dua menit seperti Jepang, itu akan sangat bermanfaat," ujar Masturyono, ditemui di kantor BPPT, Rabu, 21 Oktober 2015.


Masturyono menjelaskan, dari segi sensor, Donet yang ada di dasar laut yang membuat kecepatan informasi, baik lokasi maupun sumber gempa, menjadi lebih cepat. Hal lain, menurut Masturyono, terkait
sensore pressure
yang juga bisa diperbaiki dari sistem sebelumnya.


Donet bisa mengestimasi tinggi jurang tsunami di pantai. Hal ini dikarenakan teknologi selama ini hanya bisa mendeteksi gempa itu potensi tsunami atau tidak.


"Ini akan mengakurasi prediksi kita. Begitu ada sinyal, estimasi akan cepat dan tepat, sehingga evakuasi dan kemungkinan terjadinya kesalahan, menjadi lebih rendah," ujarnya.


Masturyono mengatakan bahwa Donet, menurut proposal BPPT, akan dipasang di selatan Jawa Barat dan sebelah barat Sumatera Selatan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya