Freeport Bantah Hanya Bagi Keuntungan 1-3% ke RI

Sumber :
  • Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id
VIVA.co.id
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
- Perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia masih terus menimbulkan polemik. Hal ini, karena meski sudah puluhan tahun melakukan aktivitas pertambangan di Indonesia, perusahaan asal Amerika Serikat ini selalu membagi keuntungan ke pemerintah Indonesia yang relatif kecil, yakni di kisaran 1-3 persen.

Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak

Menanggapi hal tersebut,
Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?
VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama, Minggu 25 Oktober 2015, mengatakan ketimpangan pembagian untung itu tidak benar adanya.


Bahkan, menurutnya, perusahaannya hingga saat ini telah memberikan pemasukan kepada pemerintah Indonesia, yang jumlahnya mencapai 60 persen dari hasil penambangan.


"Masih ada beberapa pajak-pajak yang kita bayarkan ke Pemerintah Indonesia, ada pajak badan 35 persen. Jadi, dihitung dari royalti, pajak dan sebagainya itu sudah mencapai 60 persen," ujar Riza di kawasan Cikini, Jakarta.


Dengan begitu, dia beharap, hal tersebut bisa membuat masyarakat juga pemerintah untuk lebih berpikir lebih luas. Karena, penerimaan pemerintah Indonesia dari Freeport Indonesia tidak hanya dari royalti dan kepemilikan saham.


"Sedangkan yang diterima Freeport di Amerika Serikat itu hanya 40 persen," katanya


Selain itu, kata Riza, selama ini, Freeport juga sudah menggunakan produk pendukung yang diproduksi dalam negeri mencapai 75 persen, sedangkan untuk penggunaan jasa dalam negerinya mencapai 90 persen dan mempekerjakan warga Papua mencapai 35 persen.


"Dari tahun 1991 hingga 2014, manfaat langsung yang sudah diterima pemerintah Indonesia dari kami mencapai US$15,8 miliar. Sedangkan untuk yang tidak langsung banyak sekali mencapai US$33 miliar, itu untuk pembayaran gaji, pembelian alat pendukung dalam negeri, dan lainnya," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya