Sumber :
- Digital Globe/Next View
VIVA.co.id
- Sebuah citra satelit ternyata telah berhasil menangkap lebih dari 260 bentuk. Salah satu di antaranya adalah lambang swastika yang terukir di padang tandus utara, Kazakhstan. Diyakini, pola-pola tersebut sudah terbentuk sejak 8.000 tahun yang lalu.
Citra satelit kepunyaan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) itu berhasil diidentifikasi dari ketinggian 430 mil (692 kilometer) di atas permukaan Bumi. Pola-pola misterius itu mempunyai berbagai ukuran, dari 300 kaki hingga 1.300 kaki, atau sekitar 90 meter hingga 400 meter.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Awan Bentuk Lafal Allah Hebohkan Warga Yogya
Citra satelit kepunyaan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) itu berhasil diidentifikasi dari ketinggian 430 mil (692 kilometer) di atas permukaan Bumi. Pola-pola misterius itu mempunyai berbagai ukuran, dari 300 kaki hingga 1.300 kaki, atau sekitar 90 meter hingga 400 meter.
Para peneliti mengungkapkan, pola-pola tersebut dikenal dengan geoglyphs, sebuah ritual kuno yang terjadi berabad-abad yang lalu. Namun, hingga saat ini peneliti belum berhasil mengungkapkan ritual membuat lambang besar tersebut dengan tradisi setempat.
Mulanya, pola-pola misterius itu ditemukan pertama kali saat ekonom Kazakhstan, Dmitriy Dey, menggunakan Google Earth pada 2007. Ketika itu, ia melihat pola yang terbentuk dari gundukan setinggi 0,9 meter dan lebar sembilan meter.
"Saya tidak berpikir mereka ternyata dapat dilihat dari udara," ujar Dey, dikutip dari
Daily Mail
, Senin, 2 November 2015. Dia meyakini gambar tersebut dibuat oleh alien dan sekelompok Nazi
Menurut dia, orang-orang pada saat itu membangun pola-pola ini di sepanjang garis lurus, yang digunakan sebagai observatorium horizontal untuk melacak gerakan Matahari terbit, persis seperti yang terjadi pada pembangunan Stonehenge, Inggris.
Dari ratusan pola, terdapat satu pola yang terbesar dengan struktur persegi. Gambar tersebut tampak seperti 101 gundukan. Dilihat dari foto yang dirilis, pola tersebut berbentuk sebuah salib diagonal.
Sementara itu, lambang swastika yang identik dengan Nazi, peneliti mengungkapkan, itu bukanlah tanda yang dibuat oleh sekelompok gerakan radikal tersebut. Simbol tersebut, telah digunakan selama lebih dari 3.000 tahun lalu untuk menggambarkan kemakmuran dan kekuasaan.
Misalnya, pada era budaya Indo-Eropa, lambang swastika merupakan tanda orang-orang yang diberi keuntungan. Diketahui, swastika diambil dari bahasa sansekerta, yaitu svastika yang artinya baik untuk menjadi.
Sementara itu, penemuan lambang swastika di tanah Kazakhstan ini, bukanlah yang tertua. Sebab, objek serupa dengan motif swastika pernah ditemukan, yang terbuat dari gading mammoth pada permukiman era paleolitik dari Mezine, Ukraina 10 ribu Sebelum Masehi.
"Pada hari ini, kami hanya bisa mengatakan bahwa geoglyph itu dibangun oleh orang-orang kuno. Oleh siapa dan untuk tujuan apa, tetap menjadi misteri," kata peneliti. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Para peneliti mengungkapkan, pola-pola tersebut dikenal dengan geoglyphs, sebuah ritual kuno yang terjadi berabad-abad yang lalu. Namun, hingga saat ini peneliti belum berhasil mengungkapkan ritual membuat lambang besar tersebut dengan tradisi setempat.
