Sumber :
VIVA.co.id
- Anggota pramuka dari Kwarda Subang Novianti memaparkan materi yang cukup simpel tapi menarik.
Novianti mempertanyakan, bagaimana kalau pemimpin yang tahu Pancasila, dan bagaimana orang mencintai Pancasila, begitu bunyi pertanyaan Novianti yang disampaikan dalam sisi pemaparan materi pada Kemah/Jambore Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bumi Perkemahan DR (HC) Mashudi, Jatinangor, Sumedang, Jumat malam 20 November 2015.
Basarah mengingatkan, pada saat bangsa Indonesia melupakan Pancasila maka terjadilah konflik. “Ya, terjadi konflik antar lembaga, terjadi komflik cicak buaya, perang suku pun terjadi, dan lain sebagainy,”katanya.
Basarah juga menunjuk contoh kekacauan di Timur Tengah atau di negara-negara tetangga, karena mereka tak menghargai nilai-nilai bangsanya.
“Nah, agar bangsa ini tetap bersatu, tetap utuh, pertama-tama kita harus yakin bahwa nilai-nilai Pancasila akan membawa masa depan lebih baik. Tidak ada bangsa di dunia maju kalau tidak memiliki ideologi," kata Basarah.
Basarah juga mengingatkan, hati-hati dengan politik de vide et impra atau politik pecah belah. Sekarang ini ada kecenderungan antara pengurus partai politik diadu domba. Itu bisa terjadi karena sistem kita, neo liberalisme baru. Demokrasi kita tidak sma seperti demokrasi di barat. Demokrasi barat mengagung-agungkan paham kebebasan, sedangkan demokras kita menganut ideologi Pancasila.
Halaman Selanjutnya
Basarah juga menunjuk contoh kekacauan di Timur Tengah atau di negara-negara tetangga, karena mereka tak menghargai nilai-nilai bangsanya.