Ekonomi Dunia Fluktuatif, Neraca Dagang Desember Defisit

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif pada periode Januari sampai dengan Desember 2015. Tercatat surplus sebesar US$7,52 miliar, dengan nilai ekspor US$150,25 miliar, dan impor sebesar US$142,74 miliar.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Kepala BPS, Suryamin, Jumat, 15 Januari 2016, mengatakan meskipun secara kumulatif mencetak surplus, neraca perdagangan pada Desember 2015 kembali mengalami defisit. Menurutnya, indikator-indikator ekonomi dunia yang tengah terfluktuatif, menjadi salah satu penyebab neraca perdagangan kembali defisit.

Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?
"Pada Desember, kita defisit neraca perdagangan US$235,8 juta, dengan nilai ekspor US$11,89 miliar, dan impor sebesar US$12,12 miliar," ujarnya, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta.

Suryamin memaparkan, nilai ekspor pada bulan lalu menguat 6,98 persen menjadi US$11,89 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. 

Untuk ekspor nonmigas, naik 10,12 persen menjadi US$10,59 miliar. Sebaliknya, ekspor migas justru turun 13,2 persen menjadi US$1,29 juta. 

"Penurunan ekspor migas ini disebabkan oleh menurunnya minyak mentah, hasil minyak, dan gas. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia US$150,25 miliar atau menurun 14,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014," kata dia.

Sementara untuk impor, angka di Desember mencapai US$12,12 miliar atau naik 5,23 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk impor nonmigas, mencapai US$10,32 miliar atau meningkat 4,5 persen. Impor migas mencapai US$1,8 miliar atau naik 9,61 persen.

"Peningkatan impor migas ini dipicu oleh meningkatnya impor minyak mentah, hasil minyak, dan gas. Secara kumulatif, nilai impor Indonesia US$142,74 juta atau turun 19,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," tuturnya. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya