Kini Limbah Berbahaya Bisa Terdeteksi dengan Alat
Jumat, 22 Januari 2016 - 21:07 WIB

Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Limbah dari kawasan industri merupakan salah satu sumber pencemaran air. Seiring dengan perkembangan teknologi limbah tersebut juga bisa menjadi salah satu solusi dari krisis air bersih di sejumlah kawasan di Indonesia.
Untuk memutus salah satu mata rantai krisis air bersih, sejumlah kalangan memandang perlu kehadiran langsung negara dalam pengelolaan limbah cair kawasan industri sebagai bagian dari upaya penyediaan air bersih bagi masyarakat yang menjadi tanggungjawab Negara.
Baca Juga :
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang energi dan pengolahan air, PT Energy Management Indonesia (EMI) mengklaim, mampu mengelola air limbah termasuk yang memiliki kandungan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) hingga menjadi air bersih yang sesuai standar kesehatan nasional dan internasional.
Direktur Utama EMI Aris Yunanto mengatakan, intervensi negara dalam hal ini BUMN dalam pengelolaan limbah cair industri sebaiknya memang dilakukan sebagai bagian dari pengawasan kualitas pengelolaan limbah cair. Dan juga dalam kerangka tindakan pencegahan terjadinya pencemaran dan memastikan keberlangsungan daya dukung lingkungan untuk seluruh warga Negara.
Halaman Selanjutnya
"EMI memiliki sistem monitoring dan alat yang mampu mengukur kualitas dan kadar kandungan zat dalam air di masing-masing saluran pembuangan. Jika kualitas air tidak sesuai dengan baku mutu, maka alat akan menyalakan alarm system pemantauan di pusat pantauan," ujar Aris keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat 22 Januari 2016.