Defisit Anggaran Diperkirakan Melebar 2,5%

Para pekerja sibuk di suatu lokasi proyek infrastruktur di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Garry Lotulung

VIVA.co.id – Pemerintah memperkirakan akan ada potensi pelebaran defisit anggaran menjadi 2,5 persen, dari yang sebelumnya ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 sebesar 2,15 persen.

Postur APBN 2022, Defisit Anggaran Diperkirakan Rp808,2 Triliun

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, adanya potensi tersebut membuat pemerintah harus ekstra dalam mencari pembiayaan untuk menambal defisit tersebut. 

"Defisit akan ada pelebaran. Tetapi, kami tidak mau lewat dari 2,5 persen. Kalau naik ke angka segitu, akan ada penambahan pembiayaan Rp46 triliun," ujar Suahasil, saat ditemui di kantor Bank Indonesia Jakarta, Kamis 28 April 2016.

Jokowi Rencanakan Defisit RAPBN 2021 Rp971,2 Triliun

Menurut dia, total dari dana yang dipergunakan untuk menambal defisit berasal dari Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran (SILPA) pada tahun lalu yang berada di angka Rp19 triliun. Sementara itu, sisanya, murni berasal dari pembiayaan lewat surat utang.

Guna mengkompensasi agar defisit tersebut tidak terlalu melebar, Suahasil menegaskan, perlu adanya terobosan yang dapat mengakomodasi penerimaan negara. Dalam hal ini, kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty)  bisa menjadi alternatif.

Pemerintah Tarik Utang Rp356,1 Triliun Biayai Defisit Mei 2020

"Kontroversial memang iya. Tapi paling tidak, ada dampak yang besar (terhadap penerimaan negara)," ujar dia. (asp)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Defisit Anggaran RAPBN 2022 Diusulkan hingga Rp881,3 Triliun

Berdasarkan presentasi, Sri Mulyani ungkap, defisit anggaran RAPBN 2022 ada di kisaran 4,51 persen 4,85 persen terhadap PDB.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2021