BKPM Ungkap Penyebab Perlambatan Investasi di Indonesia

Senin, 8 Agustus 2016 - 15:43 WIB
Oleh :
Ilustrasi realisasi investasi pembangunan.
Ilustrasi realisasi investasi pembangunan.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan investasi kuartal II 2016 melambat dibandingkan dengan kuartal I 2016.


Pertumbuhan investasi yang dilihat dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB) kuartal II menurun dari 5,57 persen pada kuartal I menjadi 5,06 persen pada kuartal II.


Menanggapi itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong, memperkirakan masih banyak investor yang bersikap menunggu untuk berinvestasi dan melihat kondisi perekonomian. Ini terkait pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak atau
Baca Juga :
Kepala BKPM: UU Cipta Kerja Bisa Cegah Kasus Korupsi
tax amnesty
dan wacana
Baca Juga :
BKPM Bentuk Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi
reshuffle
kabinet.
Baca Juga :
Ada Corona, BKPM 'Pede' Investasi Kuartal I-2020 Tumbuh 6 Persen


"Ini spekulatif, orang menunggu apakah
tax amnesty
diimplementasikan atau tidak, lalu juga
reshuffle
kabinet, jadi memang saya pribadi bilang pasti orang akan
wait and see
," kata Thomas di kantornya, Senin 8 Agustus 2016.


Sementara itu, untuk pertumbuhan investasi pada kuartal III, ia mengaku masih sulit untuk memprediksi. Kemungkinan pertumbuhan investasi menurun masih ada, karena banyak pengusaha yang menunda investasi untuk fokus dalam program
tax amnesty
.


"Di satu sisi saya harap sudah lewat ketidakpastian. Tapi, di satu sisi pengusaha fokus untuk ikut
tax amnesty,
sulit diprediksi, mungkin dia menunda," kata mantan menteri perdagangan itu.


Namun, Thomas meyakinkan bahwa para investor hanya menunda investasi bukan membatalkan investasinya ke Indonesia.  "Tapi tunda bukan berarti batal ya," tuturnya.

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ini spekulatif, orang menunggu apakah
Halaman Selanjutnya