Fakta Tersembunyi di Balik Industri Fesyen

Ilustrasi fesyen.
Sumber :
  • Pixabay/Markus Spiske

VIVA.co.id – Perkembangan industri fesyen saat ini banyak melahirkan tren baru di setiap musim. Tanpa disadari, banyak juga orang yang kurang menyadari fakta miris di baliknya.

Padahal kepedulian terhadap masalah industri fesyen harus dimulai dan disadari produsen dan konsumen. Untuk itu, dalam melakukan perubahan besar pada industri ini dimulai dengan pembeli, seperti membeli pakaian sesuai dengan fungsinya atau kebutuhan.

Berikut ini beberapa fakta tersembunyi di balik industri fesyen menurut Sadikin Gani selaku Pendiri The Actual Style kepada VIVA.co.id.

Harga dijual sesuai proses

Harga yang sebenarnya dari industri fesyen bukanlah harga dari setiap pakaian yang dijual, melainkan harga proses sebuah pakaian yang melibatkan buruh hingga distributor.

Tidak berkelanjutan

Ternyata industri fesyen yang beroperasi secara tidak berkelanjutan dan tak ramah lingkungan masih mendominasi. Fesyen memberi dampak besar pada budaya industri.

Banyak terjadi perbudakan dan imbas terhadap lingkungan. Sebanyak 36 juta orang hidup dalam perbudakan modern di sepanjang rantai pasokan label fesyen Barat.  

Terpopuler: Makanan yang Bikin Berat Badan Naik Drastis dan Intip Tren Fashion 2024-2025

Menyebabkan masalah sosial

Industri fesyen saat ini harus mulai berubah karena fakta-fakta yang ada menunjukkan bahwa industri ini menyebabkan masalah sosial, seperti buruh yang diperlakukan tidak layak, upah yang juga tidak layak hingga kematian buruh.

Intip Tren Fashion 2024-2025 di MUFFEST+ Media Viewing!

Sejumlah fesyen saat produksi membayar upah murah kepada buruhnya, dan selesai produksi, meninggalkan masalah sampah. Bahkan sampah industri fesyen adalah nomor dua setelah sampah minyak, karena sekitar 1 juta pakaian diproduksi dalam satu hari. Padahal saat tak lagi bisa digunakan, pakaian-pakaian ini justru akan menjadi sampah.

Ilustrasi wanita berhijab.

Berkembang Pesat, Modest Fashion Indonesia Sudah Pantas Jadi Kiblat Fesyen Dunia?

Tetapi bagi Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Poppy Dharsono, sebenarnya modest fashion Indonesia masih belum sepenuhnya mumpuni.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024