Jonan dan Arcandra Nakhodai ESDM, IHSG Sektor Energi Menguat

Seorang pelaku pasar sedang memantau pergerakan IHSG.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan ini, Jumat 14 Oktober 2016, ditutup menguat sebesar 59,48 poin (1,11 persen) ke level 5.399, setelah bergerak di antara 5.332-5.408.

Merespons dilantiknya menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) yang dijabat Ignatius Jonan dan Arcandra Thahar sebagai wakilnya, indeks saham sektor pertambangan hari ini ditutup menguat sebesar 0,67 persen ke level 1.246,814.

Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee berpendapat, masuknya Arcandra kembali ke Kementerian ESDM menghembuskan sentimen positif. Meskipun tidak menjabat menteri, tetapi pelaku pasar menyambut positif keputusan Presiden Joko Widodo. 

"Pasar berharap, ada kebijakan yang lebih baik lagi untuk industri pertambangan di Indonesia," ujarnya di Jakarta.

Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah melemah 40 poin (0,31 persen) ke Rp13.033 per dolar Amerika Serikat, setelah bergerak di kisaran Rp13.021-Rp13.089.

Tercatat, investor membukukan transaksi sebesar 7,38 triliun dengan volume 8,35 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp310,4 miliar. Sebanyak 156 saham naik, 116 saham turun, dan 100 saham tidak bergerak. 

Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang, yang naik sebesar 0,49 persen, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,36 persen, dan indeks Hang Seng, Hong Kong naik sebesar 0,88 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak menguat, sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris, naik 0,65 persen. Sedangkan indeks DAX di Jerman, naik 1,17 persen dan indeks CAC di Prancis naik 1,21 persen. (asp)

Cara Industri Migas Bertahan di Pandemi Covid-19 Ala Arcandra Tahar
Mantan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar

Arcandra Tahar: Ada Potensi Krisis Energi dari Konflik Rusia-Ukraina

Arcandra Tahar mengungkapkan bahwa 25 persen pipa gas ke eropa dari Rusia melewati Ukraina sehingga berpotensi krisis energi di eropa.

img_title
VIVA.co.id
8 Februari 2022