Infrastruktur Kereta Semi Cepat Diminta Harus Tahan Lama

Kereta cepat (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maryadi

VIVA.co.id – Pemerintah mulai serius garap proyek kereta semi cepat. Namun prioritas utama yang harus dikedepankan dalam rencana pembangunan proyek kereta semi cepat adalah masalah keberlangsungan infrastrukturnya untuk waktu jangka panjang.

Kecelakaan Maut Terjadi Lagi, Bus Harusnya Wajib Sediakan Sabuk Pengaman di Kursi Penumpang

Demikian menurut Ketua Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Soegeng Poernomo. Jika pemerintah hanya berfokus pada seberapa efisien perbandingan daya angkut penumpang dan biaya konstruksinya, bagi Soegeng, hal itu memang masih sulit disetarakan.

"Mengenai seberapa mahalnya, sementara ini kan kalau dihitung antara jumlah penumpang dan biaya konstruksinya memang tidak akan memadai. Jadi yang harus diprioritaskan adalah bahwa infrastruktur kereta semi cepat ini harus dihitung untuk 100 tahun ke depan," kata Soegeng saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 19 Oktober 2016.

Kemenhub Bebastugaskan Pejabat yang Ajak YouTuber Korsel ke Hotel

Soegeng mengatakan, jika moda transportasi kereta tidak dioptimalkan, maka hanya moda angkutan darat saja yang akan tetap diandalkan masyarakat. Sementara, moda angkutan darat yang ada saat ini sudah memiliki masalah efisiensi, seperti soal kemacetan dan meningkatnya polusi.

"Padahal di forum Copenhagen kan kita sudah berkomitmen untuk mengurangi CO2," ujarnya. Selain itu, sambung Soegeng, implementasi pembangunan kereta semi cepat ini merupakan upaya pemerintah dalam peralihan moda transportasi bagi masyarakat, agar beban moda angkutan darat yang kini memiliki banyak kendala seperti kemacetan dan polusi bisa berkurang.

Parah! Ada Oknum yang Meloloskan Uji Tipe Kendaraan Tidak Sesuai Aturan

Dirinya menilai, hal ini merupakan langkah penting yang harus didukung, demi mengefisiensikan moda transportasi baik untuk kepentingan masyarakat umum maupun kelancaran roda ekonomi.

"Kereta cepat atau semi cepat ini, tujuan utamanya adalah alih moda transportasi dari darat menuju penggunaan railway. Sehingga masalah yang di darat seperti kemacetan, pemborosan bahan bakar dan lain sebagainya, juga bisa dikurangi dengan peralihan moda transportasi ini," kata Soegeng.

 

(ren)

Proses evakuasi kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang

Selain Belum Uji KIR, Sasis Bus Maut yang Kecelakaan di Subang Sudah Berusia 18 Tahun

Banyak fakta baru yang terungkap pada bus pariwisata yang membawa pelajar SMK Lingga Kencana Depok dan kecelakaan di Ciater, Subang. Ternyata, bus itu berusia 18 tahun..

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024