Inflasi Oktober Bikin Rupiah Berpotensi Menguat

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, hari ini diperkirakan melanjutkan penguatannya, setelah ditutup terapresiasi tujuh poin, atau 0,05 persen ke level Rp13.005 per dolar AS.

Rupiah Kembali Anjlok ke Level Rp 16.234 per Dolar AS

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta memandang rupiah masih dapat berpotensi melanjutkan penguatannya meskipun terbatas,  paling tidak dalam jangka pendek saat ini. Hal tersebut, lantaran didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri yang tertuju pada inflasi Oktober tahun ini.

"Angka pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) kuartal III 2016, yang diproyeksikan pemerintah dan Bank Indonesia, angkanya akan berada di bawah capaian kuartal sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Rabu 26 Oktober 2016.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Selain itu juga diperkuat oleh pelemahan indeks dolar AS yang terpantau ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Sehingga, rupiah berkesempatan untuk melanjutkan perjalanannya di jalur hijau.

"Rupiah menguat di saat mata uang lainnya di Asia Tenggara seluruhnya menguat. Dolar Singapura terapresiasi 0,18 persen, baht Thailand menguat 0,34 persen, ringgit Malaysia naik 0,25 persen, dan peso Filipina menguat 0,04 persen," tuturnya. (asp)

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta.

Rupiah Terpuruk ke Rp 16.265 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot terpuruk pada perdagangan Selasa, 30 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024