Portofolio Asing Capai Rp160 Triliun di Obligasi Pemerintah

Uang kertas yuan yen dan dolar
Sumber :
  • REUTERS/Truth Leem/Files

VIVA.co.id – Bank Indonesia meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2016 berada di angka 5,1 persen. Sehingga secara kumulatif sepanjang tahun ini, pertumbuhan ekonomi nasional akan tetap berkisar di angka lima persen.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan, proyeksi tersebut sejalan dengan akselerasi belanja pemerintah pada kuartal terakhir yang mulai bergeliat. Ini akan mengkompensasi, sumbangan belanja di kuartal III-2016 yang sempat terkontraksi.

"Insya Allah memberikan sumbangan besar yang lebih besar di sektor publik kepada pertumbuhan ekonomi," ujar Perry, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu 9 November 2016.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Secara fundamental, menurut Perry, kondisi perekonomian Indonesia sudah jauh lebih baik. Situasi tersebut, tentu akan semakin meningkatkan kepercayaan para pelaku usaha, tentang perekonomian Indonesia yang mulai pulih.

"Ini membuat aliran modal asing dan PMA (penanaman modal asing) berlanjut," katanya.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Belum lagi, dampak dari program kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. Bank sentral memperkirakan, dana repatriasi dari para wajib pajak hingga akhir pelaksanaan periode kedua menembus angka Rp100 triliun.

"Portofolio asing sampai saat ini hampir Rp160 triliun di obligasi pemerintah. Jadi pertumbuhan ekonomi akan lebih baik," tuturnya.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta

Rupiah Kembali Anjlok ke Level Rp 16.234 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin pagi, 29 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024