Waspada Bahaya Komplikasi Diabetes

Tes darah penderita diabetes.
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson

VIVA.co.id – Kabar meninggalnya Muhammad Fachroni (Oon Project Pop) menjadi duka bagi dunia hiburan Tanah Air. Oon berpulang pada pukul 05.00 WIB, Jumat, 13 Januari 2017 di Bandung.

Oon diketahui berjuang melawan penyakit diabetes dan sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Belakangan kondisinya menurun dan kaki Oon sempat diperban.

Penderita diabetes memiliki risiko tinggi mengalami masalah kesehatan serius. Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat menyebabkan penyakit serius yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah, mata, ginjal, saraf, hingga gigi. Jadi, penderita diabetes juga memiliki risiko yang lebih tinggi menderita infeksi.

Hampir di semua negara dengan penghasilan tinggi, diabetes menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskuler, kebutaan, gagal ginjal, dan amputasi anggota tubuh bagian bawah.

Menurut laman International Diabetes Federation (IDF), menjaga tekanan gula darah, tekanan darah, dan kolesterol dalam batas atau mendekati batas normal dapat menunda atau bahkan mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Karena itu, penderita diabetes harus melakukan pengecekan berkala.

Berikut bahaya komplikasi yang disebabkan oleh diabetes.

Penyakit Kardiovaskuler
Dapat memengaruhi jantung dan pembuluh darah, bahkan dapat menyebabkan komplikasi fatal seperti penyakit arteri koroner yang dapat menimbulkan serangan jantung dan stroke. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian paling umum pada penderita diabetes. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan faktor risiko lain berkontribusi pada peningkatan komplikasi kardiovaskuler.

Penyakit Ginjal (Diabetic Nephropathy)
Komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah kecil dari dalam ginjal. Kondisi ini dapat menyebabkan ginjal menjadi kurang bekerja dengan baik dan akhirnya menjadi gagal. Penyakit ginjal lebih umum terjadi pada penderita diabetes dibandingkan mereka yang tidak. Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah mendekati normal dapat banyak mengurangi risiko penyakit ginjal.

5 Manfaat Puasa untuk Penderita Diabetes, Pengelolaan Gula Darah yang Efektif

Penyakit Saraf (Diabetic Neuropathy)
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada saraf di seluruh tubuh saat tekanan darah dan gula darah sangat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, disfungsi ereksi, dan fungsi organ lainnya. Di antara area tubuh yang paling banyak terkena adalah kaki dan tangan, khususnya kaki. Kerusakan saraf di area ini disebut dengan peripheral nueropathy dan dapat menyebabkan rasa sakit, menggelitik, dan mati rasa.

Mati rasa ini yang sangat penting karena dapat membuat luka tidak diketahui, hingga menyebabkan infeksi dan kemungkinan diamputasi. Penderita diabetes memiliki risiko diamputasi hingga lebih dari 25 kali lebih tinggi dari yang bukan penderita diabetes.

Rahasia Cantik Alami: Ini Manfaat Luar Biasa Belimbing Wuluh untuk Kesehatan dan Kecantikan

Namun, dengan penanganan yang komprehensif, amputasi besar yang berkaitan dengan diabetes dapat dicegah. Bahkan saat memang harus diamputasi, kaki yang masih tersisa dan nyawa penderita dapat diselamatkan dengan perawatan lanjutan dari tenaga medis multidisiplin. Penderita diabetes harus secara rutin memeriksa kaki mereka.

Penyakit Mata (Diabetic retinopathy)
Sebagian besar penderita diabetes akan mengalami semacam penyakit mata yang menyebabkan berkurangnya pandangan atau bahkan kebutaan. Tingginya kadar gula darah yang terus menerus, bersamaan dengan tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi adalah penyebab utama penyakit ini. Kondisi ini bisa dikelola dengan pemeriksaan mata rutin dan menjaga kadar gula dan lipid pada batas atau mendekati batas normal.

Polisi Ungkap Detik-detik Penemuan Ibu dan Anak Tewas Dalam Rumah di Cilandak Jaksel
dr. Roy Panusuan Sibarani, Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 783 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan diabetes pada tahun 2045.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024