Ekonomi Global Terguncang, Begini Cara Lindungi Uang Anda

Ilustrasi investasi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump telah dilantik akhir pekan lalu. Pelantikan ini menandai Trump menjadi orang nomor satu yang mengendalikan negara adi kuasa AS secara de facto maupun secara de jure.

Sederet Ujian Rumah Tangga, Paling Umum Adanya Campur Tangan Mertua

Setelah dilantik, Trump langsung menjalankan kebijakannya. Di antaranya, mengenai perdagangan internasional, Trump memutuskan untuk keluar dari blok perdagangan Trans Pacific Partnership yang selama ini digagas oleh AS di bawah kepemimpinan Presiden Barrack Obama.

Masih banyak lagi kebijakan Trump yang sedang ditunggu oleh para pengambil kebijakan dunia, di level negara, pengusaha, maupun para manajer investasi. Kebijakan yang akan diambil Trump ini sangat penting bagi masa depan ekonomi dunia, termasuk ekonomi Indonesia. 

Marshanda Blak-blakan Ngaku Kesulitan Keuangan Hingga Ngutang untuk Pengobatan

Kebijakan Trump yang cenderung proteksionis, menjadi faktor kelima dari tujuh faktor yang dapat menimbulkan ketidakpastian ekonomi global saat ini. Hal itu, menjadi perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani, seperti disampaikan dalam materi kuliah umum HUT sebuah media, 19 Januari lalu.

Faktor lainnya, adalah tingkat permintaan yang lemah, harga komoditas yang masih rendah, kebijakan rebalancing dari China, dampak Brexit, kenaikan suku bunga The Fed, dan pembalikan arus modal dari pasar keuangan negara berkembang.

Sempat Kesulitan Ekonomi, Jeje Slebew Blak-blakan Soal Keuangannya

Merespons fenomena ini, para pemilik dana perlu pintar-pintar mengatur strategi, agar dana yang dimilikinya tidak terkena efek kebijakan Trump. 

”Pemilik dana harus bisa mengelola keuangannya, agar bisa terus berkembang,” kata Jay Broekman, Managing Director Halomoney.co.id.

Berikut ini, beberapa langkah, agar uang Anda tetap berkembang di satu sisi, namun juga tetap terlindungi dari sisi lain.

1. Atur penempatan dana

Langkah pertama ialah, mengatur lagi penempatan dana Anda. Jika selama ini terlalu banyak menempatkan dana untuk investasi yang penuh risiko dengan aliran modal asing, seperti saham, mungkin Anda perlu meninjau lagi. Sebaiknya, Anda memperbanyak porsi dana di instrumen yang tidak berisiko seperti deposito.

Kenali profil risiko Anda dan konsultasikan porsi investasi dengan manajer investasi yang selama ini dipercayai.

2. Investasi

Meski ekonomi sedang bergejolak, Anda tetap perlu berinvestasi. Sebab, investasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi uang Anda dari efek inflasi. Bahkan, mungkin saja tahun ini adalah waktu yang tepat Anda berinvestasi saat harga investasi tertentu sedang turun bahkan jatuh.

Saat harga saham tertentu sedang jatuh, sehingga menjadi murah, bukan tidak mungkin Anda bisa membelinya, jika prospek saham tersebut masih menjanjikan dalam jangka menengah, atau panjang. Begitu juga, saat harga emas jatuh, karena dolar AS menguat, mungkin saat itu Anda bisa membeli emas untuk disimpan dalam jangka relative panjang.

Jadi Anda tetap membaca peluang dan timing untuk berinvestasi dengan tepat. Dengan tetap berani mengambil risiko yang minimal, Anda dapat menempatkan uang dalam instrumen yang aman sekaligus prospektif. 

Agar Anda lebih yakin, cobalah Anda berkonsultasi dengan manajer investasi, atau mengikuti perkembangan informasi dan tips di berbagai situs ekonomi dan investasi terpercaya

3. Cicilan bunga tetap

Ketika goncangan ekonomi datang sehingga terjadi inflasi tinggi, ini adalah musuh terbesar bagi Anda yang memiliki cicilan kredit. Sebab, bank akan menaikkan bunga kredit sehingga cicilan Anda akan ikut naik. Karena itu, penting bagi Anda untuk memilih cicilan tetap, agar tidak terkena imbas dari kenaikan inflasi.

Proyeksi inflasi Indonesia sepanjang 2017 sebesar empat persen, lebih tinggi dari realisasi inflasi  2016 sebesar 3,02 persen. Meski masih rendah, namun ini menandakan bunga berbagai kredit, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) akan lebih tinggi dari tahun lalu.

Cicilan tetap ini bisa Anda dapatkan dari kredit tanpa agunan, atau kredit dari bank syariah. Nilai cicilan Anda akan tetap hingga cicilan berakhir. Jika Anda telah memiliki cicilan di bank konvensional, atau bank umum, untuk memiliki rumah misalnya, tidak ada salahnya Anda pertimbangkan untuk dipindahkan ke bank syariah untuk mendapatkan cicilan tetap. 

4. Hidup hemat

Strategi lain yang bisa Anda jalani untuk menghadapi gejolak ekonomi, termasuk melawan laju inflasi, bisa dengan meminimalkan pengeluaran Anda alias berhemat. Jagalah pengeluaran Anda dengan berbagai cara, misalnya lebih memilih menggunakan transportasi umum daripada menggunakan mobil pribadi untuk pergi ke kantor. 

Atau, Anda menggunakan kartu kredit untuk mendapatkan diskon saat membeli BBM melalui poin reward atau diskon. Atau, jika memungkinkan, membawa makan siang dari rumah daripada makan di kantin kantor. 

5. Terbukalah dalam pilihan

Seperti moto seorang pramuka, Anda harus selalu bersiap. Maksudnya, selalu mempunyai rencana B ketika situasi memburuk. Aturlah anggaran pendapatan dan pengeluaran Anda dengan bijak, agar keuangan keluarga Anda tetap stabil.

Jika anda terbuka dalam pilihan keuangan, Anda bersikap terbuka untuk mengubah pengelolaan keuangan. Misalnya, mengubah gaya hidup, demi menghemat pengeluaran dalam jangka waktu tertentu. 

Atau, segera mengurangi aset Anda seperti emas, jika Anda sedang kepepet untuk membayar utang, ketimbang mengutamakan investasi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya