Proyek Bandara Kertajati Terkendala Pembebasan Lahan

Proyek pembangunan Bandara Kertajati
Sumber :
  • Fikri Halim / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Sesuai dengan rencana induk atau masterplan, Bandara Internasional Kertajati yang terletak di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, dibangun di atas lahan seluas 1.800 hektare. Pembangunan infrastruktur telah dilakukan, namun di sisi lain masih ada sekitar 800 ha lahan yang belum dibebaskan. 

Terpopuler: Mitos Fakta Lahir C-Section Seperti Ria Ricis, Trik Hindari Heatstroke saat Ibadah Haji

Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Virda Dimas Ekaputra mengatakan, pembebasan lahan itu akan terus dilakukan oleh pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda). 

"Sisanya, kami terus mengusulkan pembebasan, yang 800 hektare itu harus dibebaskan. Kami juga terus mengusulkan kepada gubernur untuk pembebasan lahan, dan itu terus dilakukan. Saya yakin, 800 hektare itu tidak lama," kata Virda di lokasi proyek Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Senin 13 Februari 2017. 

Biar Nyaman dan Hemat, 7 Trik Pilih Maskapai Penerbangan yang Tepat

Dari 800 ha lahan tersebut, sambung dia, rata-rata memang merupakan milik warga yang bentuknya  mulai dari lahan sawah hingga permukiman warga. 

Virda mengatakan, bentuk kompensasi yang diberikan tidak hanya berupa tunai (cash), namun juga dapat berbentuk tanah atau barang milik daerah yang dikelola Pemda. "Jadi, nanti tidak hanya bentuk cash, tetapi juga bisa barang milik daerah," ujar dia. 

KNKT Beberkan Kronologi Pilot dan Co-Pilot Batik Air yang Tertidur saat Terbangkan Pesawat

Ia menjelaskan, Pemda memiliki anggaran khusus untuk pembebasan lahan tersebut yang jumlahnya setiap tahun dialokasikan berbeda-beda.

"Pemprov rata-rata anggarkan Rp140 miliar untuk pembebasan lahan, Rp300 miliar juga pernah, jadi setiap tahun ada dialokasikan, memang ada yang tidak terserap 100 persen, lalu dipakai untuk tahun depannya," tutur dia. 

Sebagai informasi, pembangunan Bandara Kertajati ini ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal I 2018. Nilai investasi yang dibutuhkan hingga tahun 2018 mencapai Rp2,1 triliun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya