Empat Skema Pembiayaan LRT Jabodebek

Presiden Jokowi Tinjau Perkembangan LRT Jabodetabek
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Total Pembiayaan Light Rail Transit tahap I Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi  mencapai Rp23,3 triliun. PT Adhi Karya Tbk, telah ditugaskan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sebagai pelaksana pembangunan prasarana LRT Jabodebek berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016 tentang Percepatan Penyelenggaraan LRT. 

Pemerintah Target Perpanjangan Runway Bandara Sinak Papua Selesai 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah telah menentukan pola pembiayaan dengan empat cara. Hal itu untuk mengatasi keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam pembiayaan proyek tersebut.  "Yaitu di antaranya APBN, PSO (Public Service Obligation), PMN (Penyertaan Modal Negara), dan sinergi BUMN, ada empat cara," kata Budi di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Kamis 16 Februari 2017. 

Untuk Pagu Kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2018 yang diusulkan di atas Rp50 triliun, lanjut Budi, mekanisme seperti itu akan berjalan sebagaimana mekanisme yang ditetapkan. Menhub tak menyebut anggaran 2018 yang dialokasikan khusus untuk proyek LRT tersebut. 

Bandara Internasional RI Dipangkas Jadi 17, InJourney Airports Sambut Positif

"Saya pikir biar mekanisme itu terjadi begitu saja, tapi dengan sinergi BUMN dan PMN mestinya APBN tidak (terbebani), sebelumnya (kan) APBN (untuk LRT) tidak sampai Rp4 triliun," kata dia. 

Budi mengatakan, pada  2018, ada dua sektor perhubungan terbesar dalam alokasi anggaran. Di antaranya, termasuk sektor perkeretaapian dan sektor perhubungan laut. 

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional RI Jadi 17, Simak Daftarnya

"Kereta api dan laut (yang terbesar). Kalau Kereta Api (KA), ada beberapa di Jawa, Sumatera, Sulawesi akan dilaksanakan. Tapi, beberapa kita akan memberikan kepada swasta untuk kembangkan itu," ujar dia. 

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Budi Harto sebelumnya mengatakan, anggaran nilai kontrak LRT sebesar Rp23,3 triliun tersebut akan digunakan untuk pembangunan fisik tahap I dengan tiga jalur. Pertama, untuk pembangunan fisik jalur Cawang-Cibubur sepanjang 14,3 km dengan jumlah stasiun sebanyak 4 unit. 

Kedua, jalur lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km dengan jumlah stasiun sebanyak 7 unit. Ketiga, untuk jalur lintas Cawang-Bekasi Timur sepanjang 18,5 km dengan jumlah stasiun sebanyak 5 unit. 

Dalam pembangunan itu juga direncanakan akan dibangun fasilitas operasi dan depo sebanyak satu unit di Bekasi Timur. Adapun, keseluruhan pembangunan LRT Jabodebek tahap I tersebut ditargetkan akan selesai pada pertengahan tahun 2019. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya